Kemenhub Evaluasi Penerapan Bagasi Berbayar Lion Air dan Wing Air

Setiap keluhan penumpang terkait bagasi berbayar dapat ditindaklanjuti secara proporsional dengan menyampaikan tindak lanjut yang dilakukan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Feb 2019, 13:15 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 13:15 WIB
Rita/Liputan6.com
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta - Menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait penerapan bagasi berbayar, berdasarkan hasil evaluasi penerapan bagasi berbayar oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines pada tanggal 31 Januari 2010, telah ditemukan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti. Hal tersebut guna meningkatkan pelayanan terkait bagasi berbayar kepada pengguna jasa layanan angkutan Udara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Polana B. Pramesti, menuturkan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan langkah-langkah terkait penerapan bagasi berbayar. Salah satunya dengan melakukan evaluasi penerapan tersebut.

"Kami telah melakukan evaluasi, terhadap penerapan bagasi berbayar yang telah dilakukan oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines, langkah tersebut kami lakukan setelah mendapatkan masukan dari Komisi V atau Komisi Infrastruktur dan Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rapat Kerja hari Selasa, 29 Januari 2019 yang lalu," tutur Polana di kantornya, Jumat (1/2/2019).

Beberapa hal yang hars ditindaklanjuti oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines yaitu, masih banyaknya pengguna jasa angkutan udara yang belum memahami tata cara pembelian bagasi melalui prepaid. Sehingga penumpang banyak membeli di check in counter dengan harga Excess Baggage Ticket (EBT) yang jauh lebih tinggi. Hal tersebut menimbulkan keluhan dari para penumpang.

Selanjutnya adalah terkait Tarif Bagasi Berbayar prepaid yang belum disosialisasikan dengan baik. Sehingga masyarakat belum mengetahui besaran harganya. Kemudian pembelian bagasi berbayar prepaid melalui website PT Lion Mentari Airlines masih terdapat beberapa kekurangan tampilan pada sistem. Di antaranya pembelian bagasi berbayar untuk penerbangan langsung, transit dan transfer yang dilakukan oleh PT Lion Mentari Airlines, PT Wings Abadi Airlines dan PT Batik Air atau kombinasinya.

Poin selanjutnya adalah agar setiap keluhan penumpang terkait bagasi berbayar dapat ditindaklanjuti secara proporsional dengan menyampaikan tindak lanjut yang dilakukan. Untuk selanjutnya hal tersebut menjadi suatu informasi yang mengedukasi penumpang, melalui media elektronik, media cetak maupun media sosial.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harus Ada Infografis

Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.

Terakhir, melakukan sosialiasi dengan membuat infografis mengenai daftar harga tarif prepaid maupun EBT untuk semua rute yang dilayani dan batasan bagasi prepaid yang dapat dibeli oleh penumpang.

Polana berharap agar poin-poin evaluasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti, agar tidak terjadi polemik berkepanjangan diantara penumpang dan pihak airlines.

"Kami berharap agar PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi dapat segera melaksanakan hasil evaluasi agar terjadi keseimbangan dan tidak memberatkan masyarakat serta menjaga kelangsungan maskapai penerbangan," tutup Polana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya