Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berupaya untuk mencapai target kapasitas produksi hingga 10 juta ton di 2019. Untuk mencapai tujuan itu, perseroan menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra strategis seperti POSCO Korea dan Nippon Steel dari Jepang.
Senior Manager External Communication Krakatau Steel Vicky Muhammad mengungkapkan, industri baja adalah industri dasar suatu negara sehingga kebedaraannya harus selalu ada dan berkembang.
Advertisement
Baca Juga
"Krakatau Steel sebagai industri baja milik negara terus mengembangkan kapasitas produksinya yang akan menjadi 10 juta kluster baja di Kota Cilegon. Kami tidak sendirian, kami menggandeng dengan mitra strategis seperti POSCO dari Korea dan Nippon Steel dari jepang, sudah membuat pabrik dan akan terus dikembangkan," kata Vicky, seperti dikutip Selasa (12/2/2019).
Selain bekerjasama dengan mitra strategis, untuk mencapai target produksi 10 juta ton, Krakatau Steel juga tengah membangun pabrik Hot Strip Mill (HSM) untuk yang kedua. Dengan adanya pabrik baru ini, maka produksi baja diperkirakan bisa meningkat menjadi 4,6 juta ton.
"Pabrik HSM nomor 2 yaitu kapasitas 1,5 juta ton sehingga akan menambah kapasitas kita menjadi sekitar 4,6 juta ton per tahun. Artinya butuh pengembangan lagi untuk capai 10 juta ton. Target HSM 2 sampai 2019 ini semester 1 itu sudah mulai beroperasi," terangnya.
Â
Pikirkan Opsi Lain
Krakatau Steel, lanjut Vicky, akan terus memikirkan opsi dalam upaya meningkatkan produksi baja.
"Jadi sebenarnya industri baja didedikasikan untuk negaranya sendiri. Tetapi tidak menutup kemungkinan, dalam porsi tidak terlalu banyak KS juga mengekspor produknya seperti Australia, Spanyol dan beberapa negara lain," tuntasnya.
Untuk informasi, Krakatau Steel bersinergi dengan beberapa BUMN dalam penggunaan produksi baja mulai dari pembangunan infrastruktur di Pelabuhan Patimban, pasokan baja untuk proyek elevated Toll Road Jakarta-Cikampek 2, Tol Kunciran Serpong hingga membantu dalam penyediaan baja bagi pembuatan transportasi seperti penyediaan pelat untuk reparasi kapal, pembuatan gerbong kereta dan pembangunan stasiun dengan KAI Balai Yasa.
Reporter : Haris Kurniawan
Sumber: Merdeka.com
Advertisement