Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Muhamad Akbar membuka peluang ada anak usaha yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini dinilai jadi pengembangan kinerja perusahaan berkode saham KRAS tersebut.
Akbar menerangkan pihaknya sudah mengkaji rencana initial public offering (IPO) anak usahanya. Ini jadi bagian upaya menyehatkan kondisi keuangan perusahaan.
Baca Juga
"Upaya-upaya yang dilakukan Krakatau Steel Group mengarah kepada peningkatan kinerja secara konsolidasi," kata Akbar dalam paparan publik secara daring, dikutip Selasa (31/12/2024).
Advertisement
Pria yang karib disapa Akbar Djohan ini menuturkan, opsi IPO masuk dalam rencana perusahaan sebagai cara untuk menghimpun dana jumbo. Diketahui, KRAS dalam upaya restrukturisasi utang dengan nilai USD 1,4 miliar.
"Sehingga potensi IPO di anak perusahaan pun akan kami kaji untuk memberikan nilai tambah bagi kinerja Krakatau Steel dan anak perusahaan," terangnya.
Informasi, sumber pelunasan utang Krakatau Steel adalah pertama, utang tranche A dengan nilai outstanding setara kurang lebih USD 171 juta (Rp 2,7 triliun), yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui optimalisasi kinerja operasional bisnis baja; termasuk melalui kerja sama operasi dengan mitra strategis.
Divestasi dan IPO
Kedua, utang tranche B dengan nilai outstanding kurang lebih USD 234 juta (Rp 3,7 triliun) yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui optimalisasi aset perseroan, dan divestasi anak usaha.
"Di dalam divestasi anak perusahaan itu juga terbuka kemungkinan untuk kita coba eksplore tentang apakah mekanismenya melalui IPO atau melalui strategi finansial lainnya," urai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KRAS, Tardi.
Ketiga, utang tranche C dengan nilai outstanding kurang lebih USD 1.001 juta (Rp.16,1 triliun) yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui fundraising memanfaatkan potensi pertumbuhan anak perusahaan secara jangka panjang.
"Perseroan meyakini dengan dukungan stakeholder, termasuk seluruh kreditor dan pemerintah melalui Kementerian BUMN, perseroan akan menyelesaikan restrukturisasi restrukturisasi utang lanjutan ini dalam waktu dekat," ujar Tardi.
Â
Penjualan Baja Krakatau Steel Sentuh Rp 7 Triliun di Kuartal III 2024
Sebelumnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan realisasi volume penjualan baja yang positif pada kuartal III tahun 2024.
Direktur Utama Krakatau Steel, Muhammad Akbar memaparkan, bahwa laporan keuangan interim menunjukkan bahwa Perseroan berhasil membukukan realisasi volume penjualan baja sampai dengan kuartal III tahun 2024 sebesar 535,2 ribu ton senilai USD 436,1 juta (Rp.7 triliun) atau mencapai 66,3% dari total pendapatan perseroan sebesar USD 657,5 juta (Rp.10,6 triliun).
 "Selama tahun 2024, Perseroan telah melakukan berbagai program utama," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Muhammad Akbar dalam Public Expose PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 2024 yang disiarkan pada Senin (30/12/2024).
Program utama ini antara lain, adalah mendapatkan persetujuan program Rencana Penyehatan Keuangan atau RPK. Kemudian pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di bulan September 2024, perseroan juga melakukan penandatanganan Long Term Supply Agreement atau LTSA sebesar.1.256.000 ton dengan rincian HRC sebesar 786.000 ton dan CRC sebesar 470.000 ton.
Selain itu, perseroan juga melaksanakan program Recovery Switch House pabrik HSM untuk persiapan memasok kembali kebutuhan HRC dalam negeri mulai bulan Januari 2025.
"Perseroan juga berhasil menyelesaikan proyek strategis dalam rangka pengembangan bisnis di anak perusahaan dan grup," beber Akbar.
Akbar mencatat, selama tahun 2024 Krakatau Steel group telah berkontribusi terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui pasokan baja berkualitas.
"Dapat kami sampaikan bahwa bilah-bilah kepak sayap burung Garuda yang menyelubungi Istana Kepresidenan (di IKN) menggunakan produk baja khusus tahan cuaca yang berasal dari Krakatau Steel," ungkapnya.
Advertisement
Pasok Kebutuhan Baja
Selain itu, Krakatau Steel group juga memasok kebutuhan baja bagi pembangunan infrastruktur di IKN, di antaranya supply produk baja oleh PT Krakatau Baja Konstruksi sebesar 3.600 ton, dan supply pipa baja PT Krakatau Pipe Industries sebesar 10.000 ton.
Adapun progres pada proyek-proyek strategis yang dilaksanakan oleh Krakatau Steel group pada tahun 2024, yaitu PT Krakatau Pipe Industries yang telah memasok pipa baja sebesar 16.870 ton atau setara 144 km untuk proyek Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon Semarang tahap 2 sepanjang 245km.
Total kontrak pengadaan pipa baja untuk proyek tersebut adalah sebesar 28.000 ton.
Setelah penyelesaian pembangunan pada Desember 2023, PT Krakatau Tirta Industri berhasil mengoperasikan secara komersial fasilitas desalinasi dan demineralisasi di Sumbawa pada April 2024.
Fasilitas ini akan menyediakan air industri dengan kapasitas 256 m3 per jam untuk desalinasi dan 65 m3 per jam untuk demineralisasi yang digunakan oleh PT Amman Mineral Industri di Nusa Tenggara Barat.
Pada Agustus 2024, PT Krakatau Bandar Samudera yang berhasil menyelesaikan proses pengadaan unit Kapal Tunda 3,200HP dalam rangka meningkatkan pelayanan pada Pelabuhan Cigading dan meningkatkan reputasi PT KBS sebagai operator terminal.
Â