Bangun 31 Rest Area, Jasa Marga Kucurkan Rp 1,2 Triliun

31 rest area tersebar di seluruh ruas tol yang baru dioperasikan Jasa Marga, diantaranya Tol Trans Jawa, Kualanmu Tebing, Balikpapan -Samarinda dan Manado-Bitung.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Feb 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 15:00 WIB
Rest Area KM 597 B Ruas Tol Ngawi-Kertosono. (Bawono/Liputan6.com)
Rest Area KM 597 B Ruas Tol Ngawi-Kertosono. (Bawono/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Jasamarga Properti menyiapkan 31 tempat istirahat (rest area) di ruas tol yang baru beroperasi. Investasi yang telah dikeluarkan untuk membangun fasilitas tersebut mencapai Rp 1,2 triliun.

Direktur Tekniik Jasamarga Properti Tita Paulina Purbasari‎ mengatakan, dari 31 rest area sebagian sudah beroperasi dan sisanya dalam proses pembangunan. Meski begitu, rest area sudah bisa difungsikan sebagai tempat istirahat.

‎"Tapi tidak semua rest area milik kami. Saya akan menyampaikan saat ini rest area kami kelola ada 31‎," kata Tita, di Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Menurut Tita, 31 rest area tersebar di seluruh ruas tol yang baru dioperasikan Jasa Marga, diantaranya Tol Trans Jawa, Kualanmu Tebing, Balikpapan -Samarinda dan Manado-Bitung.

Dari 31 rest area yang dibangun, sebanyak 27 diantaranya berada di tol Trans Jawa.‎  "Rest area kami di ruas tol Purbaleunyi cipularang KM 88 A dan B. Kemudian Palikanci km 207‎ arah Jateng. Untuk KM 88 A dan B sudah operasi. Ruas Batang-Semarang 360 B-379 A, 389 B sedang konstrusi tapi kita buka untuk pelayanan masyarakat jika ke toilet dan sholat meski kosntruksi bisa dinikmati pengguna jalan, 391 A sudah beroperasi dan digunakan penguna jalan," paparnya.

 

Biaya Pembangunan Beragam

(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Rest Area KM 388 Tol Sragen-Ngawi (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Direktur Keuangan dan Pengembangan Jasamarga Properti Diah Tadir Badrsyah‎ mengungkapkan, biaya investasi pembangunan untuk masing-masing rest area beragam tergantung luas tanah, namun dia memastikan untuk permeternya membutuhkan Rp 4 juta permeter.

Sampai saai ini perusahaan telah menggelontoran dana Rp 1,2 triliun, kemungkinan jumah tersebut akan bertambah sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

"Nilai investasi beragam tergantung luasan yang kita bangun, biayanya 4 juta per meter. Permodalan ini kan kewajiban penyedia jalan tol," tuturnya.

Menurutnya, pembangunan rest area didesain dengan sebaik mungkin, agar pengguna jalan tol bisa berisitrahat dengan nyaman. "Dalam desain rest area nggak mudah, karena harus dibaut bisa istirahat. Ini jadi tantangan," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya