Petani Sebut Harga Jagung Berangsur Turun

Agri Watch minta Pemerintah dan Bulog agar impor jagung yang dikabarkan mendarat pada Maret mendatang tidak didistribusikan ke pasar

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2019, 17:28 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2019, 17:28 WIB
Panen Raya, Petani Tuban Hasilkan 33,7 Ton Jagung
Hamparan ladang jagung saat panen raya di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Panen raya tersebut menghasilkan 33,7 ton jagung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presidium Agri Watch, Dean Novel mengatakan, kondisi harga jagung saat ini telah menurun. Meski turun, tapi harga ini masih berada di atas harga pokok penjualan (HPP).

Seperti diketahui, dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 58 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani, diatur untuk harga jagung pembelian di tingkat petani dengan kadar air 15 persen dipatok sebesar Rp 3.150. Sedangkan untuk harga acuan penjualan di tingkat konsumen sebesar Rp 4.000.

"Sekarang (harga jagung) bertahap turun sudah 1 minggu ini. Dari 6.000 jadi 5.000 dan per hari ini di Lombok, pasar peternak beli di antara 4.500-4.700 dari sebelumnya 6.200," kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Dia memperkirakan, harga jagung untuk pakan peternak tersebut dapat berangsur turun, mengingat sebentar lagi akan memasuki musim panen.

Selain  itu, Dean meminta kepada Pemerintah dan Perum Bulog agar impor jagung yang dikabarkan mendarat pada Maret mendatang tidak didistribusikan ke pasar. Sebaiknya, jagung tersebut disimpan di dalam gudang Bulog, dengan demikian tidak mematikan harga jagung lokal.

"Kalau impor masuk di Maret pasti. kecuali impor tidak di epas ke pasar artinya tetap ada di gudang bulog tidak di lepas ke pasar sangat membantu," pungkasnya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com           

                                                            

Selanjutnya

Perdagangan Perdana Bursa 2019
Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memberi sambutan saat membuka perdagangan saham perdana 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1). IHSG menguat 10,4 poin atau 0,16 persen ke 6.204 pada pembukaan perdagangan saham 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diketahui sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko), Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan menambah impor jagung sebanyak 30.000 ton pada Februari 2019. Jumlah ini untuk menambah stok jagung impor yang sebelumnya ditargetkan sebesar 100.000 ton di 2018.

"Jagungnya ternyata kita kurang dan kita sudah impor dan sudah masuk 70.000-an ton sampai akhir Desember. 30.000 ton rencananya akan masuk minggu ketiga Januari ini" ujar Menko Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 4 Januari 2019.

Darmin mengatakan, penambahan jagung impor ini dilakukan untuk menambal kebutuhan dalam negeri sebelum masa panen. Perkiraan pemerintah panen jagung akan terjadi pada April 2019.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya