François Pinault, Miliarder Putus Sekolah Berharta Rp 484,6 Triliun

François Pinault adalah pendiri dan pemilik merek fashion terkenal seperti Gucci, Alexander McQueen dan Yves Saint Laurent.

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Mar 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2019, 07:00 WIB
Salma Hayek di Piala Oscar 2018
Francois-Henri Pinault dan istri menghadiri karpet merah Piala Oscar 2018 di Los Angeles.

Liputan6.com, New York - Anda mungkin sering mendengar merek fashion terkenal seperti Gucci, Alexander McQueen dan Yves Saint Laurent. Tahukah Anda bahwa merek fashion itu tergabung dalam satu grup bisnis mewah bernama Kering?

Dilansir dari Business Insider, François Pinault adalah sang pendiri dan pemilik Kering Group. Miliarder ini adalah orang kedua terkaya di Prancis di bawah miliarder Bernard Arnault dan menduduki peringkat orang terkaya nomor 23 di dunia dengan kekayaan senilai USD 34,3 miliar atau sekitar Rp 484,6 triliun.

Lahir di pedesaan Les Champs-Geraux, Brittany, Prancis, memulai kariernya dengan menjadi pekerja di usaha pemotongan kayu milik keluarga. Dia sempat mengenyam bangku pendidikan di College Saint-Martin namun putus sekolah pada usia 16 tahun. Pada tahun 1963, Pinault mendirikan Etablissements Pinault, perusahaan jual beli kayu di Rennes.

Dia kemudian perlahan pindah ke sektor ritel. Pada tahun 1994, Pinault mengganti fokus usahanya menjadi pengecer surat dan menamai perusahaannya Pinault Printemps Redoute, yang pada tahun 2005 berganti nama menjadi PPR. Dia juga menambah satu bisnisnya lagi, department store Le Printemps.

Setelah beberapa tahun mengelola bisnis ritel, sang miliarder mengerucutkan fokus bisnisnya menjadi bisnis mewah (luxury business) dan membeli 42 persen saham di Gucci Group. Akuisisi ini merupakan 'perang usaha' antara dia dengan Bernard Arnault.

Saat ini, perusahaannya dikelola oleh sang putera. Bisnis fashion mewah ini semakin berkembang, terutama untuk merek Gucci dan Balenciaga. Gucci adalah merek fashion pertama yang dia miliki dan tetap menjadi merek paling terkenal.

 

Punya 3.000 koleksi mewah

Melihat Karya Seni Para Maestro Koleksi Istana Kepresidenan
Pengunjung melihat salah satu lukisan koleksi Istana Kepresidenan karya Rustamadji berjudul "Tak Seorang Berniat Pulang Walau Maut Menanti" yang dipamerkan di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (6/8). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selain bisnis fashion, Pinault juga mengelola kilang anggur di Bourdeaux dan Chateau Latour, Vail Ski Resort di Colorado, dan jalur pelayaran di Marseille.

Dia dikenal sebagai kolektor seni dengan koleksi sekitar 3.000 mahakarya yang bernilai lebih dari USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 16,9 triliun.

Pinault juga mengelola rumah lelang terkenal Chistie di bawah pengelolaan Groupe Artemis (Artemis, S.A) sejak tahun 1998. Rumah lelang mewah yang didirikan James Christie pada 1766 ini berlokasi di London, New York dan Paris serta beberapa kota besar lainnya. Penjualan total dari rumah lelang ini mencapai USD 6,6 miliar atau sekitar Rp 93,2 triliun pada 2017.

Tak cukup sampai di situ, dia juga memiliki galeri seni Palazzo Grassi di Venezuela. Baru-baru ini, melalui Pinault Foundation, Pinault memberikan donasi renovasi sebesar USD 55 juta atau sekitar Rp 777,3 miliar kepada Bourse du Commerce beserta karya seninya yang berjumlah lebih dari 3 ribu.

Saat ini, Pinault dan istrinya tengah mengembangkan bisnis kapal pesiar mewah dengan membeli jalur pelayaran di Ponant. Meski sudah berumur 82 tahun, Pinault masih menjadi direktur Artemis S.A dan ketua kehormatan di Kering Group serta tetap aktif berkontribusi untuk usahanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya