Pembangunan Capai 71 Persen, Kapan Tol Jakarta-Cikampek Elevated II Beroperasi?

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) terus berupaya menyelesaikan proyek Jakarta-Cikampek (Japek) II Layang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Mar 2019, 20:11 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 20:11 WIB
Progres pengerjaan proyek jalan tol layang atau Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated sampai akhir Juli telah mencapai 40 persen  (Maulandy/Liputan6.com)
Progres pengerjaan proyek jalan tol layang atau Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated sampai akhir Juli telah mencapai 40 persen (Maulandy/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) terus berupaya menyelesaikan proyek tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Layang atau Japek II Elevated

Kendati begitu, kemacetan panjang yang kerap melanda Tol Jakarta-Cikampek eksisting membuat penyelesaian proyek tol layang itu sulit ditakar. Lantas, kapan Japek II Elevated bisa dioperasikan?

Direktur Utama PT JJC, Djoko Dwijono menyampaikan, kemajuan ruas tol itu saat ini mencapai 71 persen. Waktu pengerjaannya pun masih sama, yakni pada saat window time antara pukul 22.00-05.00 WIB.

"Sekarang progresnya 71 persen. Window time untuk pekerjaan-pekerjaan yang besar, berat, dan berisiko adalah jam 22.00 sampai dengan jam 05.00 WIB pagi," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (4/3/2019).

"Untuk pekerjaan-pekerjaan kecil dapat dilakukan di luar window time, dengan catatan kondisi lalu lintasnya memungkinkan dan mudah dilakukan buka-tutup," dia menambahkan.

Saat ditanya kapan Tol Japek II Elevated bisa beroperasi, ia menerangkan, hal itu bergantung terhadap kemampuan dan kesiapan pihak kontraktor, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

"Dengan sisa pekerjaan 29 persen, hal ini sangat tergantung kemampuan dan kesiapan kontraktor untuk mengalokasikan sumber dayanya," ungkap dia.

Secara perhitungan, Djoko memperkirakan, pengerjaan bisa memakan waktu 14,5 pekan atau sekitar 102 hari bila kemajuan penyelesaian hariannya sebesar dua persen. "Kalau seminggu 1,5 persen, ya tinggal dihitung perkiraannya," sambungnya.

Dia pun mengatakan, saat ini kemajuan pengerjaan tiap pekannya berada di kisaran 1,2 persen. "Antara 1-1,2 persen per minggu," pungkas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tol Layang Cikampek Belum Bisa Digunakan buat Mudik Lebaran 2019?

Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mencemaskan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek yang diperkirakan masih belum bisa beroperasi saat periode mudik 2019 tiba.

"Kemajuan pekerjaan atau progres hingga saat ini baru sekitar 70 persen. Sementara mudik lebaran kurang dari 90 hari lagi," kata Djoko Setijowarno seperti dikutip dari Antara, Senin 4 Maret 2019.

Dengan asumsi rata-rata progres mingguan sebesar satu persen, maka dalam satu bulan tingkat kemajuan pembangunannya diperkirakan adalah sebesar empat persen.

Ia mengemukakan bahwa berdasarkan perhitungan tersebut diperkirakan memerlukan waktu sekitar delapan bulan penyelesaian lagi sejak Maret 2019, atau perkiraan selesai Desember 2019.

"Untuk mudik lebaran 2019, sangat tidak mungkin dapat digunakan," paparnya.

Djoko mengingatkan bahwa proyek itu mulai dikerjakan Maret 2017 dengan waktu kontrak selama 24 bulan. Sedangkan dari jangka waktu kontrak tersebut, lanjutnya, diperkirakan sekitar lima bulan untuk pekerjaan penggantian lajur.

Selain itu, ujar dia, sekitar dua bulan proyek tidak kerja karena mengalami libur seperti "long weekend", Lebaran, Natal, dan tahun baru.

"Jadi sebenarnya konstruksi Japek Elevated hanya mempunyai 1,5 tahun saja waktu efektifnya," ujar dia.

Ia berpendapat, seperti tahun lalu, antisipasi dengan cara rekayasa lalu lintas sudah perlu mulai disiapkan pemerintah sejak dini, supaya publik juga bisa bersiap memilih moda transportasi yang tepat saat mudik Lebaran 2019.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya