Rute MRT Jakarta Bakal Diperpanjang hingga Banten

Rute Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta akan diperpanjang hingga ke sejumlah daerah di sekitar Ibu Kota.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Mar 2019, 10:45 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2019, 10:45 WIB
Fase 1 MRT Mencapai 96 Persen
Kereta mass rapid transit (MRT) terparkir di depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (28/8). Progres konstruksi moda transportasi MRT Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI kini mencapai hampir 96 persen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Rute Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta akan diperpanjang hingga ke sejumlah daerah di sekitar Ibu Kota. Pengembangan rute ini akan diberlakukan secara bertahap pasca pengoperasian MRT Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran HI.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, ‎untuk fase II, akan menghubungkan Bundaran HI hingga ke Jakarta Kota atau Ancol. Fase ini terdiri dari delapan stasiun.

"Jadi pembangunan fase II  ini sudah mulai kita proses. Fase II ini dimulai dari titik akhir Bundaran HI, kemudian ke Sarinah, Monas, Harmoni sampai ke Kota. Itu ada 8 stasiun. Kita mulai tahun ini. Proses pengadaannya juga sudah mulai," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Selasa (5/3/2019).

Jika tidak ada kendala berarti, lanjut dia, ditargetkan MRT fase II ini bisa beroperasi di 2024. Sehingga pada tahun tersebut, masyarakat bisa menikmati layanan transportasi massal tersebut dari wilayah selatan Jakarta yaitu Lebak Bulus hingga ke utara Ibu kota.

"Dan kita berharap kalau ontime mulai tahun ini, di 2024 sudah mulai bisa menikmati layanan di fase II. Jadi dari selatan di Lebak Bulus sampai ke Kota atau Ancol akan terhubung kira-kira sepanjang 25 km," kata dia.

Selain koridor utara-selatan, MRT Jakarta juga rencananya dibangun untuk koridor barat-timur, yaitu dari Kalideres di Jakarta Barat hingga ke Pulomas di Jakarta Timur. Koridor ini akan berpotongan dengan koridor utara-selatan di kawasan Sarinah.

"Selain utara-selatan, kemudian juga timur-barat yang nanti akan berpotongan di Sarinah. Jadi timur-barat itu mulai dari Kalideres, kemudian kawasan di Cengkareng, ke Kembangan, masuk ke arah Sarinah, kemudian berinteraksi sampai ke timur itu di ujung Menteng, kawasan Pulomas. Itu potensi yang akan kita kembangkan untuk East-West," jelas dia.

Selain kedua koridor tersebut, rute MRT Jakarta juga akan diperpanjang hingga ke wilayah Banten, yaitu hingga ke Pondok Cabe. Untuk rute ini, pemerintah akan turut serta melibatkan pihak swasta.‎‎

"Itu bagian dari Tangerang Selatan. Itu akan kita dorong dengan pendekatan kemitraan pemerintah dan badan usaha. Jadi tidak oleh pemerintah, tetapi kita akan mendorong keterlibatan pihak swasta mulai dari Lebak Bulus ke selatan, melewati Ciputat, Pamulang sampai ke Pondok Cabe," tandas dia.

Simak video pilihan di bawah ini:

Jakarta Terlambat Bangun MRT

MRT-3
MRT-3. Dok: @MRT3PH
Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta akan beroperasi pada akhir bulan ini. Moda transportasi tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia.
 
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, sebenarnya MRT ini sebenarnya termasuk terlambat dibangun di Jakarta. ‎
 
"Sekarang ini memang masih Jakarta, tetapi Jakarta ini relatif terlambat sebenarnya punya MRT," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, pekan ini.
 
 
Sebab, lanjut dia, saat ini jumlah penduduk di Ibu Kota sudah sangat padat. Jika digabungkan, saat ini jumlah penduduk di Jakarta dan kota sekitarnya mencapai 30 juta jiwa.‎
 
"Penduduk Jakarta sudah sangat banyak, jakarta sudah 11 juta, kalau jakarta dan sekitarnya itu sudah 25-30 juta," kata dia.
 
William berharap MRT ini juga bisa dibangun di kota lain. Menurut dia, banyak kota besar yang butuh moda transportasi seperti ini.
 
"Tapi kita berharap dalam waktu singkat MRT ini juga masuk ke provinsi lain di sekitar Jakarta, Banten atau Jawa Barat misalnya. Pada prinsipnya MRT ini siap untuk membantu melihat kemungkinan-kemungkinan di kota mana, dengan skala penduduk yang sudah tinggi yang membutuhkan MRT," jelas dia.
 
William menyarankan agar pemerintah kota (pemkot) di provinsi lain tidak menunggu sampai penduduknya bertambah padat untuk membangun MRT.
 
"Jadi jangan tunggu kotanya seperti Jakarta baru dibangun MRT, nanti susah. Jadi ada kota-kota yang sudah siap, kami siap bekerja sama untuk memberikan dukungan teknis agar kota-kota tersebut bisa membangun MRT juga," tandas dia.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya