Hal yang Bikin Elektabilitas Jokowi Ungguli Prabowo di Sektor Ekonomi

Menurut survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Jokowi masih unggul meski target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 7 persen tidak tercapai.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 17 Mar 2019, 17:20 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2019, 17:20 WIB
Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan jika elektabilitas calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih tinggi ketimbang pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Bila Pilpres diadakan saat ini, kemungkinan besar calon presiden nomor urut 1 akan menang dengan selisih hingga 26 persen,” ujar Djayadi Hanan, Direktur SMRC di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Jokowi masih unggul meski target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 7 persen tidak tercapai. Tak tercapainya target pertumbuhan ekonomi tak menyurutkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.

Dikatakan jika dalam perspective economic voting mengenai pemilih berperilaku rasional dan realis, hal ini bisa terjadi. Itu karena yang menjadi target masyarakat bukan angka namun kepuasan yang didapatkan dalam hal ekonomi yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Dia pun menambahkan sejak kekalahan di Pilpres 2014, elektabilitas Prabowo tidak pernah mengungguli Jokowi. “Sejak pasangan ditetapkan juga tidak terkalahkan. Gap-nya hingga 20 persen,” jelas dia.

SMRC pun menambahkan jika tidak ada peristiwa luar biasa misal krisis ekonomi, atau gangguan keamanan maka kecil kemungkinan elektabilitas prabowo akan meninggi.

Adapun hal yang membuat Jokowi unggul ialah tingginya tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja terutama yang berkaitan dengan ekonomi serta kesejahteraan. “Saat ini publik menilai mereka lebih mudah dalam membeli dan memenuhi kebutuhan pokoknya,” ungkap dia.

Selain itu, masyarakat menganggap Jokowi telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Serta telah berhasil dalam pemerataan, menjaga inflasi agar tetap rendah, dan mengani gejolak nilai rupiah serta pembagunan infrastruktur.

 

Survei SMRC: Ekonomi Membaik, Jokowi-Ma'ruf Ungguli Prabowo-Sandi

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan tentang elektabilitas calon presiden dan wakil presiden. Liputan6.com/Ayu Lestari
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan tentang elektabilitas calon presiden dan wakil presiden. Liputan6.com/Ayu Lestari

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa elektabilitas calon presiden (Capres) dan wakil presiden (Wacapres) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih tinggi ketimbang pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ini tertuang dalam Survei nasional yang digelar SMRC, yang membahas mengenai keadaan ekonomi, mobilisasi SARA serta evaluasi publik nasional terhadap Pilpres 2019. Survei nasional ini melibatkan 2.820 responden kurun Februari hingga Maret.

“Bila pemilihan presiden ini dilakukan pada pertengahan Maret, hampir pasti Jokowi-Ma’ruf terpilih sebagai pasangan presiden-wakil presiden,” ujar Direktur SMRC, Djayadi Hanan di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

SMRC menunjukkan bahwa dari survei responden yang ada, dukungan bagi Jokowi-Ma’ruf mencapai 57,6 persen. Sementara dukungan untuk Prabowo Sandi hanya mencapai 31,8 persen.

Perolehan dukungan Jokowi-Ma’ruf mengalami peningkatan dari hasil survei Januari lalu dari 54,9 persen. Sebaliknya, dukungan terhadap capres dan cawapres Prabowo-Sandi mencapai 32,1 persen.

Djayadi menjelaskan bahwa dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf meningkat karena adanya optimisme masyarakat akan kondisi ekonomi, kemampuannya memimpin, penilaian terhadap debat, hingga ketidakpercayaan masyarakat terhadap berita hoax yang menerpa Jokowi-Ma’ruf.

“71 persen responden yang ada mengaku cukup bahkan sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi saat ini,” jelasnya.

Selain itu Djayadi pun menambahkan, ada 66 persen masyarakat Indonesia yang percaya dan optimis akan kemampuan Jokowi memimpin.

Sementara itu hanya 18 hingga 19 persen masyarakat yang menyatakan kondisi ekonomi nasional dan ekonomi lebih buruk dari tahun lalu.

Tidak hanya puas dengan kemampuan pemimpin dan membuat ekonomi Indonesia lebih stabli, survei ini juga menunjukkan bahwa kepuasan masyarkat akan kebijakan pemerintah dalam sektor-sektor sosial-ekonomi dan keamanan dari kesehatan hingga pengendalian nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya