Indef Nilai OK OCE Belum Tepat Dibawa ke Tingkat Nasional

Indef menilai, program OK OCE dievaluasi dahulu di DKI Jakarta, sebelum dinaikkan ke tingkat pusat.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2019, 19:50 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 19:50 WIB
OK OCE Mart Kalibata. (Bawono/Liputan6.com)
OK OCE Mart Kalibata. (Bawono/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ingin menasionalisasi program OK OCE. Program ini diyakininya mampu menekan pengangguran, menyerap banyak tenaga kerja dan membuka lapangan kerja. 

Peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus mengatakan, saat ini belum tepat jika OK OCE diterapkan secara nasional. Alasannya, implementasi program ini dilapangan masih banyak menemui masalah. 

"OK OCE merupakan inisiasi yang cukup baik, namun implementasinya di lapangan yang justru menimbulkan masalah. Iya implementasinya di lapangan banyak masalah, sehingga program ini jadi kurang jitu," ujar dia kepada media, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Heri mengatakan, sejumlah permasalahan OK OCE antara lain penggunaan tehnologi oleh masyarakat yang belum sempurna. Padahal OK OCE mengandalkan teknologi dalam penerapannya. 

"Masalah seperti masih gapteknya para peserta. Semua calon peserta harus register via email, di tahap ini saja sudah banyak kendala, banyak yang tidak bisa register, sehingga perlu dibantu, kemudian dari segi persyaratan lain, banyak yang belum bisa memenuhi," kata dia.

Oleh karena itu, kata Heri, program ini masih perlu dimatangkan secara regional di DKI Jakarta. Kemudian harus dievaluasi langkah apa yang diperlukan agar semakin banyak dipahami oleh masyarakat.

"Harusnya ada evaluasi dulu di level DKI, sebelum program ini dinaikkan ke level pusat," ujar dia. 

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Kata Pengusaha

Kondisi OK OCE Mart Kalibata yang Hampir Bangkrut
Kondisi rak kosong di OK OCE Mart Kalibata, Jakarta, Senin (3/9). Salah satu gerai minimarket yang digagas mantan Wagub DKI Sandiaga Uno ini masih buka, hanya saja sepi pembeli dan persedian barang hampir kosong. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, program one kecamatan, one of entrepeneurship (program OK OCE) yang berjalan di ibukota mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Sarman mengungkapkan, tiap tahun, Indonesia khususnya DKI Jakarta memproduksi tiga juta angkatan kerja baru. Oleh sebab itu, perlu program yang konkrit untuk bisa menyerap para tenaga kerja ini.

"Program OK OCE merupakan salah satu terobosan baru yang digagas oleh Sandiaga Uno pada saat maju sebagai Wakil Gubernur Prov DKI Jakarta. Tujuannya adalah untuk  mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Minimnya lapangan kerja, di sisi lain setiap tahun kita memproduksi hampir 3 juta angkatan kerja baru. Menjadi kekhawatiran bila potensi ini tidak dikelola dengan baik akan menjadi beban sosial," ‎ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.comdi Jakarta, Senin 18 Maret 2019.

Menurut Sarman, hingga saat ini, program OK OCE pun telah menghasilkan wirusahawan baru Ibukota. Meski jumlahnya belum maksimal, namun dia yakin akan terus meningkat.

"Dan saat ini kita lihat sudah lahir banyak pelaku pelaku usaha baru dengan berbagai bidang usaha seperti kuliner dengan aneka makanan khas daerah, fashion, aksesoris, jasa dan lain-lain. Memang dari semua yang mendaftar tidak mungkin langsung jadi pengusaha pasti akan berproses dan akan terseleksi secara alami," kata dia.

Sarman menyatakan, program-program seperti ini memang diperlukan agar para generasi muda tidak hanya berharap bisa menjadi pegawai sebuah perusahaan, tetapi harus bisa menciptakan peluang usaha baru dan menyerap tenaga kerja.

"Melalui OK OCE para pemuda kita diarahkan menjadi pelaku-pelaku usaha baru dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada di sekitarnya. Program OK OCE di Jakarta sampai saat berjalan dengan baik di kolaborasi dengan Program Kewirausahaan Terpadu (PKT). Program ditingkat Kecamatan masih berjalan sesuai dengan jenjang tahapan yang harus diikuti," tandas dia.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya