Jokowi-Ma'ruf Amin Dapat Dukungan 10 Ribu Pengusaha, Ini Alasannya

Sebanyak 10 ribu pengusaha dan pekerja yang tergabung dalam Pengusaha Pekerja Pro Jokowi mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi dan Ma'ruf Amin.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Mar 2019, 18:54 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 18:54 WIB
Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Relawan  Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin. (Istimewa)
Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Relawan Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 10 ribu pengusaha dan pekerja yang tergabung dalam Pengusaha Pekerja Pro Jokowi (Kerjo) mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon presiden (capres) dan cawapres (cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Deklarasi tersebut dilaksakan di Istora Senayan Jakarta dan akan dihadiri oleh Jokowi. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan, ada sejumlah alasan para pengusaha memberikan dukungannya kepada pasangan nomor urut 01 tersebut.

Salah satunya yaitu selama periode kepemimpinan Jokowi, ekonomi Indonesia mampu tumbuh stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global.

"Intinya kita mendukung Pak Jokowi. Karena kita memandang, di bawah kepemimpinannya ekonomi cukup stabil, walaupun tidak sebaik seperti pada 2013, itu agak baik karena situasi dunianya mendukung. Tetapi kalau kita lihat dari indukator makro semuanya bagus," ujar dia di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Selain itu, lanjut Hariyadi, Jokowi juga dinilai sebagai sosok yang berani membuat kebijakan yang tidak populis bagi masyarakat tapi sebenarnya akan berdampak positif bagi kemajuan Indonesia ke depannya. Salah satunya soal pemerataan pembangunan infrastruktur.

"Beliau juga berani mengambil keputusan yang secara politik juga berisiko. Misalnya seperti infrastruktur walaupun sudah diperhitungkan, tetapi membangun sesuatu yang dinikmatinya nanti entah kapan, ini tidak mudah secara politik. Seperti membangun di Papua, itu secara hitung-hitungan politiknya mendingan bikin di Jawa yang jumlah populasinya besar," kata dia.

Oleh sebab itu, jika pada periode periode kepemimpinan 2019-2024 tidak dilanjukan Jokowi, Hariyadi khawatir pembangunan yang selama ini gencar dilakukan tidak berlanjut dan menjadi sia-sia.‎

"Dan kita menganggap kalau terjadi perubahan (kepemimpinan) justru nanti malah mundur karena ini sudah cukup jauh. Beliau benar-benar membuat pembangunan merata, berkeadilan, itu yang juga kita lihat sangat positif," tandas dia.

 

10 Ribu Pengusaha Pendukung Jokowi-Ma'ruf dari Skala Kecil hingga Besar

Ekspresi Jokowi - Ma'ruf Amin Saat Mengikuti Debat Perdana
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, sebanyak 10 ribu pengusaha akan mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pengusaha yang akan hadir berasal dari seluruh lapisan, mulai dari pengusaha skala kecil hingga yang memiliki usaha skala besar.

"Intinya kita akan bikin acara dihadiri oleh 10 ribu pengusaha. Ini dari berbagai lapisan, dari pengusaha kecil, UMKM, sampai pengusaha besar. Insya Allah akan hadir semua. Ini kita menggunakan nama Pengusaha Pekerja Pro Jokowi, yang disingkat Kerjo," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.

Selain itu, lanjut dia, semua sektor usaha juga akan hadir dalam deklarasi ini. Selain pengusaha, para pekerjanya juga akan turut memberikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 01 tersebut.

"Semua akan hadir, mulai dari pengurus inti dari asosiasi (pengusaha) yang ada. Dari yang nonasosiasi juga ada.‎ Karena ini sudah lintas kelompok, misalnya kelompok pengusaha makanan dan minuman, properti, hotel dan restoran, pengusaha alas kaki dan tekstil, semuanya ada, semua terwakili. Ini bukan pengusaha saja, tetapi juga pekerjanya," jelas dia.

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya