MRT Jakarta Beroperasi Komersial Mulai 1 April

Manajemen MRT menunggu Pergub yang akan memayungi keputusan tarif yang sudah ditetapkan.

oleh Bawono Yadika diperbarui 29 Mar 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2019, 18:45 WIB
Gerbong Kereta MRT Tiba di Lebak Bulus
Bagian kepala kereta Mass Rapid Transit (MRT) melintas di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (12/4). 12 gerbong kereta MRT yang dikirim dari Jepang akhirnya mendarat seluruhnya di atas rel kereta depo Lebak Bulus. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Operasi komersial moda raya terpadu (MRT) tinggal menunggu waktu. Kereta perkotaan otomatis bawah tanah pertama di Indonesia ini dipastikan akan beroperasi komersial pada 1 April 2019.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, MRT siap beroperasi komersial pada awal April tersebut. Sejumlah persiapan pun telah dilakukan perusahaan.

"Kita akan keluarkan prosedur terkait dengan ticketing ini bagaimananya. Nanti juga akan ditempelkan di depan-depan tiket. Ada staf-staf kita bakal bantu," ujar dia di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Dia menambahkan, pihaknya kini menunggu Peraturan Gubernur (Pergub) yang akan memayungi keputusan tarif MRT yang telah ditentukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Keputusan pemerintah tentang ticketing, seperti diketahui harga tiket ini sudah diputuskan harganya. Jadi mudah-mudahan  di hari-hari ini ada Peraturan Gubernur. Setelah itu terbit, kita siap operasi komersial 1 April nantinya," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


MRT Jakarta Tak Ada Tempat Sampah, Ini Alasannya

Tarif MRT Lebak Bulus-HI Rp 14 Ribu
Warga mengantre untuk mencoba menaiki moda raya Terpadu Mass Rapid Transit MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Jumat (29/3). Terkait tarif kereta MRT minimum yag telah disepakati adalah Rp.3000 sampai maksimum Rp.14.000 dari Lebak Bulus- Bundaran HI. (merdeka.com/Imam Buhori)

Belakangan sempat viral perilaku masyarakat yang tengah mencoba moda raya terpadu (MRT) Jakarta. Itu seperti bergelantungan di dalam MRT hingga buang sampah sembarangan.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menjelaskan, alasan tidak diletakkannya tempat sampah di dalam MRT ialah untuk mengedukasi masyarakat tidak makan dan minum di MRT.

Dia menambahkan, langkah ini diambil sebagai proses mengajarkan masyarakat agar tidak membawa produk sembarangan dan kemudian dikonsumsi didalam MRT.

"Kita enggak taruh tempat sampah karena kita mau educate masyarakat tidak buang sampah. Kalau ada tempat sampah tendensinya akan makan dan buang sampah didalam," ujarnya Jumat (29/3/2019).

Kendati begitu, dia mengaku optimistis, masyarakat secara perlahan akan terbiasa dengan kultur tertib dan tidak membuang sampah sembarangan.

Sementara itu, jelang pengoperasian secara komersial pada 1 April 2019 ini, pihaknya mengaku telah siap untuk beroperasi resmi kepada masyarakat Indonesia.

"Kita akan keluarkan procedure terkait dengan ticketing ini bagaimananya. Nanti juga akan ditempelkan di depan-depan tiket. Ada staf-staf kita bakal bantu," pungkas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya