Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan penjualan emas batangan turun pada kuartal I 2019. Penurunan tersebut merupakan dampak dari penyelenggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Arie Prabowo Ariotedjo menuturkan, pada kuartal I 2019, penjualan emas batangan turun tiga persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Turun dikit lah, 3 persen cuma," ujar Arie saat ditemui usai memberi keterangan pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (24/4).
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan, penurunan penjualan emas ini lebih disebabkan oleh penyelenggaraan Pemilu serentak yang dilaksanakan pada 17 April 2019. Sehingga masyarakat menunggu dan melihat dulu kondisi setelah Pemilu berakhir.
"Dampak dari kemarin Pemilu ada saja itu. Orang jadi ya banyak ada yang menunda-nunda juga,"Â tutur dia.
Arie berharap, tren penurunan pembelian emas tersebut dapat segera pulih usai pemenang pemilu 2019 diumumkan pada Mei mendatang.
"Kondisi ekonomi emang begini orang wait and see lagi pemilu ini memang ini. Mudah-mudahan setelah tanggal 22 Mei lancar lagi," ujar dia.
Â
Repoter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Â
Â
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Antam Targetkan Penjualan Emas Naik 15 Persen pada 2019
Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menargetkan penjualan emas sebesar 32.036 kilogram (kg) sepanjang 2019. Angka ini naik sebesar 15 persen jika dibandingkan dengan penjualan emas tahun lalu sebesar 27.894 Kg.
"Untuk komoditas emas, Perusahaan menargetkan kenaikan penjualan emas menjadi 32.036 kg, naik sekitar 15 persen dibandingkan capaian penjualan emas 2018," ujar Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 24 April 2019.
Untuk feronikel, Antam menargetkan volume produksi sepanjang tahun ini sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel. Angka ini juga meningkat 21 persen apabila dibandingkan dengan capaian produksi 2018 sebesar 24.868 ton.
Pada 2018, perusahaan pelat merah tersebut mencatatkan penjualan bersih Rp 25,24 triliun. Emas menjadi komponen terbesar pendapatan, berkontribusi Rp 16,69 triliun atau 66 persen dari total penjualan bersih.
"Kontributor terbesar kedua pada pendapatan Perusahaan adalah penjualan feronikel sebesar Rp 4,66 triliun dari total penjualan bersih tahun 2018," jelas Arie.
Advertisement
Antam Rombak Susunan Komisaris dan Direksi
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) merombak sejumlah jabatan komisaris dan direksi. Perombakan ini diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang dilaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 24 April 2019.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, RUPST memberhentikan dengan hormat Hari Widjajanto sebagai Direktur Operasi, Johan N.B. Nabahan sebagai Direktur Human Capital and CSR, serta Tatang Hendra sebagai Direktur Pemasaran.
"Ada beberapa yang berubah seperti Direktur Operasi, Direktur Human Capital dan Direktur Pemasaran," ujar Arie saat memberikan keterangan pers.Â
Selain beberapa direktur tersebut, RUPST Antam juga memutuskan memberhentikan dengan hormat Bambang Gatot Ariyono dan Robert Simanjuntak sebagai anggota Dewan Komisaris Antam.Â
"Dewan Komisaris dan Direksi Antam mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang Gatot Ariyono, Bapak Robert Simanjuntak, Bapak Hari Widjajanto, Bapak Johan Nabahan dan Bapak Tatang Hendra atas dedikasi dan dukungannya kepada Antam selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Antam," ujar dia.Â
Antam Tebar Dividen Rp 306 Miliar
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan kode saham ANTM menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2018. Dalam rapat tersebut, Antam mengumumkan laba bersih sepanjang 2018 sebesar Rp 874,43 miliar.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, dari laba bersih tersebut perusahaan membagikan deviden sebesar Rp 306 miliar kepada pemegang saham. Dividen per saham Tahun Buku 2018 adalah sebesar Rp 12,74.
"Disetujui pembagian dividen sebesar Rp 306,05 miliar atau 35 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2018," ujar Arie di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Pemegang saham juga menyetujui laba ditahan sejumlah Rp 568,38 miliar atau 65 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2018.
Pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tahun 2018 mencapai 49 persen menjadi Rp 3,33 triliun dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp 2,23 triliun.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham juga mengesahkan laporan tahunan termasuk laporan keuangan program kemitraan dan program bina lingkungan dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Antam atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang telah dijalankan selama 2018.
Advertisement