Liputan6.com, Bangkok - Charoen Pokphand (CP) Group yang dimiliki oleh terkaya di Thailand melibatkan diri pada proyek kereta cepat di negara mereka. Rencananya, kereta cepat itu menghubungkan tiga bandara besar di Negeri Gajah Putih itu.
Dilansir dari Channel News Asia, proyek senilai USD 6,8 miliar atau Rp 98,1 triliun (USD 1 = Rp 14.438) ini dilakukan oleh CP Group bersama 12 perusahaan lain yang dipilih oleh pemerintah.
Grup CP dipimpin oleh Dhanin Chearavanont yang menurut perhitungan real-time Forbes memiliki harta USD 29,5 miliar (Rp 425.9 triliun). Meski terlibat di proyek kereta cepat, CP sebetulnya lebih terkenal pada sektor makanan.
Advertisement
Baca Juga
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha memimpin komite proyek ini. Ia memiliki joint-investor untuk kemitiraan publik-swasta yang meminimalisir biaya investasi dari pemerintah.
Tiga bandara yang akan terhubung oleh kereta cepat itu adalah Bandara Suvarnabhumi menuju Bandara Don Muang yang notabene berbiaya rendah, serta Bandara U-Tapao di wilayah timur Thailand.
Proposal ini akan terlebuh dahulu dikirim ke kabinet untuk disetujui pada 28 Mei mendatang. Rencananya, proyek ini akan selesai dalam lima tahun ke depan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagaimana di Indonesia?
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menargetkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bisa rampung pada 2020, untuk kemudian bisa beroperasi pada 2021. Kehadiran moda transportasi baru ini pun dipercaya dapat menumbuhkan pusat ekonomi baru di kawasan sekitarnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, masyarakat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat amat senang dengan keberadaan KCJB. Ditargetkan, pengerjaan proyek tersebut bisa mencapai 59 persen hingga akhir tahun ini.
"Atas nama Pemprov Jawa Barat dan masyarakat Jawa Barat, saya menyambut baik progres yang luar biasa ini. Saya dengar 2019 pengerjaannya bisa mendekati 60 persen. Sehingga akhir 2020 bisa 100 persen dan 2021 bisa dioperasikan," ungkapnya dalam kunjungan kerja di Tunnel Walini, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019).
Pria yang kerap disapa Kang Emil ini pun berharap, kota-kota baru penyangga kawasan metropolitan di wilayah Jawa Barat bisa ikut berkembang dengan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Saya sebagai Gubernur (Jawa Barat) melaporkan, penduduk kami hampir 50 juta (orang). Kalau kota baru tidak terbentuk, kawasan ekonomi bisa terpusat hanya di Bandung Raya dan Jabodetabek saja," urainya.
"Tentunya kita harapkan, kalau memang ini menjadi model, next akan ada kota-kota ekonomi baru untuk koneksi pusat-pusat strategis lainnya," dia menambahkan.
Selain itu, ia pun percaya, pengembangan kawasan ekonomi baru di sekitar jalur KCJB juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut.
"Kereta api cepat itu bukan tujuan akhir, tapi media untuk melahirkan kota-kota baru. Suatu hari bukan tidak mungkin ada orang yang tinggal di Walini (Kabupaten Bandung Barat) bekerja di Sudirman-Thamrin (Jakarta)," pungkasnya.
Advertisement
Kereta Peluru Tercepat Di Dunia
Jepang, negara penuh inovasi teknologi kembali bawa kabar mencengangkan. Setelah Shinkansen, saat ini Jepang sedang melakukan uji coba kereta peluru tercepat di dunia yang melaju secepat 400 kilometer per jam.
Kereta peluru ini bernama ALFA-X. ALFA-X dijadwalkan untuk masuk ke layanan dengan perusahaan kereta api Jepang JR East pada 2030 mendatang, seperti yang dikutip dari Geek.
Ketika sudah beroperasi, JR East bakal menjalankan kereta peluru dengan kecepatan 360 km/jam, 10 km/jam lebih cepat dari kereta cepat asal China, Fuxing Hao dengan kapabilitas serupa.
Desain paling menonjol dari kereta super cepat ini adalah moncongnya yang ramping, kira-kira berukuran 22 meter dan dirancang agar bisa melintas terowongan meski ada angin kencang.
Desain futuristik kereta peluru Jepang ini juga dilengkapi 10 gerbong yang dicat perak metalik dengan garis-garis hijau.