Wall Street Menguat, Harga Emas Naik Tipis

Harga emas menguat meski masih di bawah harga psikologis signifikan di kisaran USD 1.300.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Mei 2019, 06:45 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat meski masih di bawah harga psikologis signifikan di kisaran USD 1.300. Hal tersebut dipicu wall street yang menguat.

Harga emas naik tipis USD 1,5 atau 0,1 persen menjadi USD 1.297,80 per ounce.  Sementara itu, harga perak stabil di kisaran USD 14.812 per ounce.

Direktur RBC Wealth Management, Geoge Gero menuturkan, harga logam mulia mendapat dukungan ketika ketegangan meningkat dengan Iran. Ditambah kekhawatiran tetap ada dalam pembicaraan dagang dengan China dan Brexit belum terselesaikan.

"Ketidakpastian global yang berkelanjutan mendukung emas sebagai aset safe haven, dan ketegangan ekonomi politik hingga politik,” ujar dia seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (16/5/2019).

Wall street menguat dengan indeks saham Dow Jones naik 0,45 persen dan indeks saham S&P 500 menanjak 0,58 persen menekan harga emas pada sesi tersebut. Indeks dolar AS pun menguat 0,04 persen sehingga mendorong harga emas hampir mendatar.

Namun, pelaku pasar cenderung hati-hati di tengah ketegangan perang dagang AS-China dan data penjualan ritel AS lebih lemah dari perkiraan menahan sentimen menguat. Penjualan ritel pada April di AS turun 0,2 persen.

"Harapan untuk penurunan suku bunga the Federal Reserve seiring penjualan ritel melemah," ujar Analis Oanda, Edward Moya.

Produksi industri AS di April merosot 0,5 persen dan pemanfaatan kapasitas turun tajam menjadi 77,9 persen dari 78,8 persen.

Wakil Presiden Direktur GoldMining Inc, Jeff Wright menuturkan, harga emas dapat mempertahankan kenaikan moderat karena pertumbuhan produk domestik bruto (PDB)pada kuartal II sebesar 1,1 persen turun dari 1,6 persen pada Mei.

Ini berdasarkan model dari the Fed Atlanta. "Ditambah angka ritel memberikan kredibilitas terhadap kemungkinan penurunan suku bunga pada kuartal III-IV 2019, jika tren berlanjut," ujar Wright.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Harga Logam Lainnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Data terpisah dari China juga menunjukkan produksi industri melambat tajam dari 8,5 persen menjadi 5,4 persen pada April.

Sementara itu, penjualan ritel tumbuh ke tingkat terlemah dalam 16 tahun.Data tersebut menyoroti ketegangan di sekitar negosiasi dagang dan menghidupkan kembali pembicaraan baru kalau China bisa menjaga stimulus ekonomi.

"Ketakutan pasar atas eskalasi sengketa perdagangan tampaknya akan kembali tenang. Donald Trump optimis terhadap prospek kesepakatan, hanya saja perlu beberapa minggu untuk mengetahuinya," ujar Analis Hantec Markets, Richard Perry.

Perry menuturkan, memegang emas di kisaran level USD 1.289-USD 1.291 dan prediksi dapat kembali tembus level USD 1.303 yang menjadi kunci level resistance.

Adapun divisi comex, harga logam lainnya antara lain harga platinum turun USD 11,40 atau 1,3 persen ke posisi USD 847,70 per ounce. Harga palladium melemah ke posisi USD 1.332,90 per ounce. Harga tembaga naik 0,7 persen ke posisi USD 2.743 per pound.

Ketegangan perang dagang antara AS dan China berpotensi mengurangi permintaan untuk logam industri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya