Tiket Pesawat Mahal, Penumpang ASDP Diprediksi Melonjak saat Mudik

Jumlah pemudik angkutan lebaran di lintasan terpantau nasional diprediksi mencapai 4,67 juta

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Mei 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2019, 15:00 WIB
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita pada Kamis 27 Desember 2018. (Dok ASDP Indonesia Ferry)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita pada Kamis 27 Desember 2018. (Dok ASDP Indonesia Ferry)

Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan optimistis layanan penyeberangan selama periode Angkutan Lebaran dapat berjalan lancar, tertib, aman dan nyaman.

Pada masa angkutan lebaran ini ASDP menyatakan siap melayani 4,67 juta pemudik dan 1,11 juta kendaraan di lintasan terpantau nasional selama periode mudik pada H-1 hingga H+7 Lebaran.

Tercatat 7 lintasan penyeberangan utama (terpantau nasional) selama arus mudik dan balik yakni, Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Panajam-Kariangau (Balikpapan), Bajoe-Kolaka, dan Tanjung Kelian-Tanjung Api-api (Bangka). Adapun tahun ini bertambah 2 menjadi 9 lintasan yang akan dipantau secara nasional, yakni lintasan Danau Toba, dan Bira-Pamatata (Selayar).

"Arus mudik dan balik tahun ini diperkirakan jauh lebih lancar menyusul ketentuan cuti bersama yang relatif panjang, sehingga periode waktu libur juga lebih lama. Selain lancar, pemudik juga akan merasakan perjalanan mudik yang lebih nyaman dengan adanya terminal dan kapal eksekutif ASDP di Merak dan Bakauheni," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi kepada wartawan, Rabu (22/5/2019).

Ira memperkirakan, puncak arus juga diperkirakan lebih terdistributif yang jatuh pada akhir pekan, yakni saat mudik mulai Jumat (31/5) hingga Minggu (2/6) dan puncak arus balik pada Sabtu (8/6) dan Minggu (9/6).

Secara nasional, kesiapan alat produksi Angkutan Lebaran 2019 juga memadai, yang akan dilayani oleh 29 cabang, 35 pelabuhan, 229 lintasan dan 150 unit kapal (termasuk swasta).

Tahun ini, total jumlah pemudik Angkutan Lebaran di lintasan terpantau nasional diprediksi mencapai 4,67 juta orang atau naik 4,8 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 4,45 juta orang.

Jumlah kendaraan roda 2 mencapai 479.793 unit atau naik 4,6 persen dibandingkan tahun lalu 458.793 unit, dan roda 4 mencapai 631.674 unit atau naik 10,5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 571.849 unit.

"Kami perkirakan, volume kendaraan mobil pribadi tahun ini meningkat cukup signifikan menyusul kebijakan tarif tiket pesawat yang cukup tinggi sehingga ada migrasi pemudik ke moda darat dan penyeberangan, khususnya untuk jalur Jawa, Sumatera dan Bali,” tutur Ira.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Merak-Bakauheni Jadi Lintasan Tersibuk

Antrean Panjang Terjadi Di Pelabuhan Merak
Sesuai prediksi pihak ASDP, pada H-3 akan terjadi puncak arus mudik. Biasanya, para pemudik lebih memilih waktu malam hari untuk menyeberang.

Ia mengungkapkan, Merak-Bakauheni yang menghubungkan Jawa dan Sumatera masih tetap akan menjadi lintasan tersibuk selama periode Angkutan Lebaran 2019. Ditambah lagi, tahun ini masyarakat yang akan mudik dari Jawa menuju Sumatera dapat menikmati Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah siap beroperasi.

"Bagi pemudik yang akan melanjutkan perjalanan darat dari Bakauheni menuju kota lainnya di Sumatera, agar dapat mempersiapkan perjalanannya dengan baik, termasuk mengisi bahan bakar cukup untuk sampai di tujuan," Ira menambahkan.

Untuk lintasan Merak-Bakauheni sendiri, diperkirakan tahun ini akan dilintasi 1,42 juta penumpang atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 1,35 juta, lalu diikuti 108.894 unit sepeda motor atau naik 5 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 103.709 unit, serta roda 4 yang diperkirakan mencapai 196.613 unit atau naik hingga 15 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 170.968 unit.

Sebaliknya, pemudik dari Bakauheni menuju Merak diperkirakan akan dilintasi 1,29 juta orang atau naik 5 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 1,23 juta orang, diikuti roda 2 sebanyak 92.269 unit atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 87.876 unit, dan roda 4 sebanyak 179.629 unit atau naik 15 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 156.199 unit.

“Namun demikian, kami pastikan kapasitas muatan kapal yang terpasang memadai, karena telah kami asumsikan kenaikan volume hingga 15 persen dibandingkan tahun lalu. Prediksi beban puncak dari Merak terjadi pada H-4 dan H-3 sebanyak 33.000 unit kendaraan, namun kapasitas kapal terpasang yang kami sediakan mencapai 38.000 unit. Untuk roda 4 diperkirakan melonjak pada H-5, H-4 dan H-2, dengan rata-rata 18.020 unit kendaraan per hari, sedangkan rata-rata kapasitas kapal terpasang sebanyak 37.420 unit kendaraan per hari," ujar Ira.

Pada H-5 hingga H+5, ASDP akan mengoperasikan kapal-kapal berukuran besar, serta penetapan dermaga khusus sepeda motor, yakni di Merak dermaga VII dan di Bakauheni dermaga VI. Untuk di Ketapang-Gilimanuk ditetapkan dermaga LCM. Lebaran tahun ini dermaga eksekutif dan kapal eksekutif Merak-Bakauheni juga akan dimaksimalkan bagi kendaraan R-4 yang akan menyeberang mulai tanggal 3 Mei-2 Juni.

2 Bandara di Yogyakarta Siapkan 22 Penerbangan Tambahan Selama Mudik

Bandar Udara Internasional Yogyakarta
Beberapa petugas mengecek area apron Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Beragam simulasi dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keamanan Bandara Internasional Yogyakarta yang rencananya beroperasi, 29 April. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dua bandara di Yogyakarta, yaitu Bandara Internasional Adisutjipto dan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menyiapkan 22 penerbangan tambahandalam menghadapi arus mudik Lebaran 2019.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Agus Pandu Purnama mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penerbangan tambahan ini. Adapun penambahan penerbangan terbanyak di YIA.

"Arus mudik ada yang existing 188 penerbangan di Adisutjipto tambah satu di YIA. Tambahan ada 22 penerbangan yang sudah mengajukan ke kami. Di antara 22 itu, 13 akan kita arahkan ke YIA dan 9 di Adisutjipto karena malam hari," jelas dia di Yogyakarta, Selasa (21/5/2019).

Pandu mengatakan sudah mengumpulkan maskapai. Terdapat 4 maskapai yang mengajukan tambahan penerbangan yaitu AirAsia, Lion Air, Sriwijaya dan Express Air. Khusus di YIA, jadwal penerbangan hanya berlangsung dari pagi hingga sore hari.

"Ada yang mengusulkan pagi sore hingga malam. YIA operating dari jam 06.00 pagi sampai jam 18.00 maka malam hari tetap dilakukan di Adisutjipto," tambah dia.

Pandu mengatakan walaupun masih menunggu ijin dari kementrian untuk penerbangan tambahan ini, Bandara YIA sudah siap.

"Ruangan sisi udara sudah siap dari sebelumnya parking stand untuk beberapa pesawat karena jamnya tidak bersamaan sisi pelayanan kami siap 14 flight setiap harinya kami siap," jelas dia.

Termasuk dengan jumlah sarana dari dan menuju bandara YIA. Bus Damri sebanyak 12 unit ditambah 15 unit bus Shuttle-Ku, 20 unit taksi argo dan kereta api.

"Kereta api akan menyesuaikan jam penerbangan kalo ada extra flight sejumlah itu, maka siapkan sejumlah itu juga di Maguwo dan Tugu. Untuk menurunkan penumpang dan ke Wojo dengan layanan 5 unit Damri," jelas dia.

Saat ini tujuan dari penerbangan tambahan ini masih didominasi tujuan Jakarta, Balikpapan, Samarinda, Juanda dan Palangkaraya.

Garuda Belum Alami Lonjakan Pembelian Tiket Mudik

Garuda Indonesia resmi mengoperasikan penerbangan langsung Denpasar- Mumbai PP.
Garuda Indonesia resmi mengoperasikan penerbangan langsung Denpasar- Mumbai PP.

Garuda Indonesia mencatat belum ada lonjakan pembelian tiket pesawat untuk arus mudik Lebaran 2019. Hal ini bisa dilihat dari belum lakunya jumlah kursi tambahan yang disipakan Garuda Indonesia.

Pada mudik tahun ini, Garuda Indonesia menyiapkan kursi tambahan sebanyak 50 ribu.

"Kita standby 50 ribu kursi tambahan. Namun hingga kini belum ada lonjakan booking pesawat," tegas Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara di DPR RI, Selasa (21/5/2019).

Dia berharap, dengan adanya kebijakan baru yaitu penurunan Tarif Batas Atas (TBA) kisaram 12-16 persen, maka bisa menarik para pemudik untuk kembali menggunakan pesawat.

Mengenai angkutan mudik, Ari mengaku sebenarnya tak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan Garuda Indonesia. Hal ini dikarenakan pola pergerakan penumpang hanya satu arah.

"Walaupun penuh dari sini (Jakarta) ke Jogja, orang baliknya kosong. Jadi tingkat keterisiannya 50-60 persen. Dengan kondisi harga diturunkan 15 persen maka harusnya tingkat keterisian kita minimum di 78 persen. Jadi kita sekarang harus pintar cari travel agent lagi yang kumpulkan orang datang ke Jakarta," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya