Tiket Pesawat Mahal, Warga Pendatang di Aceh Pilih Mudik Transit di Malaysia

Warga pendatang di Aceh Barat sebagian besar lebih memilih mudik ke daerah asal mereka menggunakan penerbangan transit di bandara Malaysia.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2019, 03:00 WIB
Ilustrasi tiket pesawat
Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Aceh - Tiket pesawat mahal membuat warga pendatang di Aceh Barat sebagian besar lebih memilih mudik ke daerah asal mereka menggunakan penerbangan transit di bandara Malaysia. 

"Sampai saat ini masih banyak warga di Aceh Barat yang bikin paspor agar bisa mudik Lebaran melalui Malaysia, karena selisih harga tiket bisa mencapai Rp1 juta dibanding kalau harus penerbangan transit bandara di dalam negeri," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non-Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Meulaboh, Imam Santoso dikutip Antara, Selasa (21/5/2019).

Harga tiket pesawat di rute domestik dari Aceh Barat ke Jakarta dan sejumlah daerah di Jawa, Sulawesi dan Kalimantan rata-rata di atas Rp2 juta.

Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Meulaboh, Aceh Barat telah menerbitkan dokumen hingga 700 paspor per hari, dibanding saat hari biasa sekitar 500 paspor per bulan..Menurut pengakuan warga pemohon paspor didapati bahwa masyarakat di Aceh lebih senang untuk terbang ke Kuala Lumpur di Malaysia dari Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar.

Lalu mereka bisa melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan seperti di Jakarta, dan rute lain di Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan daerah lainnya di Indonesia.

"Jika mereka menggunakan rute domestik, maka biaya yang harus dikeluarkan pemudik mahal mencapai belasan juta sekali terbang. Belum lagi pemudik membawa anak dan isteri ke kampung halaman," terang Imam.

Manajer Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional SIM, Surkani sebelumnya mengutarakan tiga maskapai mengurangi frekuensi terbang di empat rute penerbangan ke bandara setempat akibat minimnya jumlah penumpang di awal Ramadan tahun ini.

Air Asia terbang tiga kali sehari, tapi mulai awal pekan ini 'cancel' satu 'flight' sampai tanggal 22 (Mei 2019), selain ada Garuda Indonesia, dan Lion Air.

Penerbangan yang berkurang maskapai Air Asia memiliki rute internasional dari Kuala Lumpur-Banda Aceh-Kuala Lumpur nomor penerbangan AK 422/423 sejak 6 Mei 2019 dibatalkan sementara hingga beroperasi kembali pada tanggal 23 Mei tahun ini.

Lalu dua maskapai domestik di antaranya, Garuda Indonesia rute Cengkareng-Banda Aceh mulai tanggal 6 hingga 12 Mei 2019, dan maskapai Lion Air rute Cengkareng-Banda Aceh-Cengkareng mulai 8 sampai 20 Mei 2019, serta rute Kualanamu-Banda Aceh-Kualanamu mulai 9 hingga 20 Mei 2019.

"Setiap tahun di awal Ramadan, memang kegiatan (seperti) kedinasan di luar kota itu sudah berkurang. Jadi dampak itu (dirasakan maskapai) mungkin," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya