Jokowi Layak Pertahankan Dua Menteri Ini dalam Kabinet Baru

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku mempunyai kriteria khusus untuk menteri di kabinet selanjutnya.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Mei 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2019, 12:00 WIB
Jokowi Rapat Bareng Menteri Kabinet Kerja
Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/4). Jokowi mengatakan proyek strategis nasional yang mulai dikerjakan pada 2018 agar segera dieksekusi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Dua menteri Kabinet Kerja dinilai patut dipertahankan untuk masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan periode selanjutnya. Dua sosok tersebut yaitu Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, Basuki Hadimuljono layak untuk dipertahankan menjadi menteri lantaran telah menunjukkan kinerja yang baik dalam membangun sektor infrastruktur.

"Menteri PUPR sebagai pelaksana regulasi teknis pembangunan infrastruktur cukup mampu mempersingkat aturan dan proses pembebasan lahan, sehingga infrastruktur mengalami percepatan pembangunan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (27/5/2019).

Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga dinilai pantas untuk dipertahankan. Selama hampir 5 tahun terakhir, wanita asal Pangandaran ini dinilai sukses meningkatkan ekspor perikanan dan mengurangi praktik pencurian ikan (illegal fishing).

Bhima menjelaskan, berdasarkan data KKP, ekspor hasil perikanan pada 2018 meningkat dari pada 2017, dari yang sebelumnya 1,07 juta ton menjadi 1,13 juta ton dengan nilai USD 4,8 miliar.

Dari hasil neraca perdagangan juga meningkat dari USD 36,9 miliar menjadi USD 4,04 miliar dollar di 2018.‎ "Rata-rata 10 persen-12 persen kenaikan ekspor perikanan per tahun," tandas dia.

 

Jokowi Ungkap Kriteria Menteri Kabinet Periode Kedua

Jokowi Rapat Bareng Menteri Kabinet Kerja
Suasana saat Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/4). Jokowi juga meminta proyek strategis yang dimulai pada 2017 untuk segera diselesaikan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku mempunyai kriteria khusus untuk menteri di kabinet selanjutnya. Jokowi ingin para menterinya memiliki kemampuan eksekusi program dan kebijakan pemerintahan dengan cepat dan tepat.

"Sudah saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi dari program-program yang ada, kemampuan eksekutor itu yang paling penting," jelas Jokowi usai acara buka bersama Hipmi di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta Selatan, Minggu (26/5/2019).

Selain itu, Jokowi juga ingin para menterinya memiliki kemampuan manajerial, baik ekonomi makro maupun daerah. Menurutdia, dua hal tersebut merupakan kriteria utama dalam memilih menteri kabinet selanjutnya.

"Mampu me-manage dari setiap masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar. Yang lain-lain memiliki integritas, kapabilitas," ucap dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan penyusunan kabinet akan terus dimatangkan. Mengenai komposisinyq, Jokowi menyebut partai politik tak menjadi faktor utama dalam memilih menteri.

"Kita enggak bicara masalah parpol dan non parpol. Yang penting kemampuan yang tadi saya sampaikan dimiliki," ujarnya.

Dalam acara buka puasa bersama, Jokowi sendiri sempat menyinggung Ketum Hipmi Bahlil Lahadia yang cocok menjadi menteri. Dia menuturkan Bahlil merupakan sosok sangat potensial untuk dijadikan menteri.

Sebab, Jokowi menilai bahwa Bahlil memiliki kemampyan manjerial yang sesuai dengan kriteria yang diinginkannya.

"Bukan potensi lagi, sangat berpotensi. Kemampuan manajerial, kemampuan mengeksekusi, saya lihat (Bahlil) sudah memiliki," tutur Jokowi.

Jokowi Sebut Ketua Hipmi Cocok Jadi Menteri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia cocok untuk menjadi menteri di kabinet selanjutnya. Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara silaturahmi nasional dan buka puasa bersama Hipmi di Hotel Ritz Carlton Jakarta Selatan, Minggu (26/5/2019).

"Saya lihat-lihat adinda Bahlil cocok jadi menteri. Dari atas sampai bawah cocok jadi menteri," kata Jokowi.

Ucapan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sontak disambut sorak sorai serta tepuk tangan oleh para senior, BPP, dan pimpinan HIPMI se-Indonesia yang hadir. Menurut Jokowi, Bahlil merupakan sosok yang dapat mencairkan suasana.

"(Adinda Bahlil) Pintar membawa suasana dan ya, sangat cerdas. Dan kalau nanti beliau terpilih ya enggak usah kaget," ucapnya.

Jokowi lalu bertanya apakah kepada para tamu undangan apakah Bahlil cocok menjadi menteri. "Kan pas kan (Bahlil jadi menteri)? Siapa yang setuju?" tanya mantan Walikota Solo itu.

"Pas, pak. Pas," jawab para tamu undangan disertai tepuk tangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya