Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Tjahya Widayanti menargetkan, nilai transaksi penjualan pada Bazar Ramadan 2019 dapat mencapai miliaran rupiah.
Sebab, apabila berkaca pada Ramadan sebelumnya omzet bazar tembus hingga sebesar Rp 2,38 miliar.
"Pada tahun ini harapannya adalah lebih tinggi lagi (secara omzet)," kata dia saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta Senin (27/5/2019).
Advertisement
Dia optimistis, transaksi penjualan bazar Ramadan 2019 kali ini dapat melebihi dari posisi tahun lalu. Apalagi, bazar yang digelar di lingkungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) ini dilakukan dengan menggandeng 24 pelaku usaha dan juga para asosiasi.
Baca Juga
Yakni Perum Bulog, Pasar Induk Kramat Jati, Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Mina Utama, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Panca Nabati Prakarsa, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Sungai Budi, Asian Agri, Musim Mas Group, PT Sari Agrotama Persada, PT Tunas Maju Mandiri dan PD Darma Jaya.
Kemudian ada asosiasi seperti Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (Agri), Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi), dan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo). Selain itu ada pula produk pengolahan makanan seperti PT Mayora Indah Tbk, PT Diamond Fair, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Sinar Sosro, Cimory Group, PT Serena Indopangan, Sirup Kurnia, PT Frisian Flag, dan Wong Coco.
Dalam bazar Ramadan kali ini ritel modern pun juga turut serta dalam bazar murah, antara lain Transmart, Hypermart, Alfamart, Lottemart, Indomaret dan Super Indo. Ada pula 20 stand Usaha Kecil Menengah (UKM) yang juga ikut ambil bagian dalam bazar murah ini.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kemendag Gelar Bazar Ramadan 2019
Sebelumnya Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, membuka Bazar Ramadan 2019 di lingkungkan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Kegiatan yang dilakukan secara rutin pada bulan Ramadan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dan pelaku usaha dalam penyedaiaan kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga terjangkau.
"Ini adalah satu bentuk kepedulian dari para pengusaha yang kami sentuh mereka untuk melakukan itu. Dan kegiatan ini bukan hanya satu saja dilakukan di empat titik lingkungan (Kemendag). Saya bisa sampaikan mereka masing-masing pengusaha melakukan kegiatan di bulan Ramadhan dengan melakukan bazar, kepedulian CSR dan berbagai hal," kata dia dalam sambutannya.
Seperti diketahui, Bazar Ramadan 2019 yang bertepatan di Kemendag ini merupakan lokasi terakhir atau keempat dari yang sebelumnya sudah dilakukan di berbagai daerah lingkungan Kemendag lainnya.
Adapun kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari dari 27-29 Mei 2019. Di samping itu, Enggartiasto juga mengapresiasi para pelaku usaha yang tengah terlibat dalam bazar kali ini. Sebab, keterlibatan para pelaku usaha dinilai memberikan dampak positif terutama dalam penyediaam kebutuhan barang pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
"Saya ingin sekali lagi sampaikan penghargaan terimakasih sebesar-besarnya kepada rekan rekan pengusaha. Saya ingin tunjukan bahwa tidak benar tuduhan pengusaha swasta itu semata-mata mencari keuntungan tidak peduli kepada lingkungannya, tapi mereka mau melakukan ini," kata dia.
Advertisement
Pejabat Kemendag Dilarang Belanja di Bazar
Enggartiasto menambahkan, bazar kali ini diperuntukan hanya bagi masyarakat umum yang membutuhkan. Dia pun meminta agar seluruh Eselon I di lingkungan kementeriannya tidak terlibat dalam pembelian pada bazar ini.
"Eselon I dilarang belanja. Kalau dia belanja harganya 2 kali lipat. Karena tidak dibutuhkan mereka bukan kelompok yang membutuhkan, jangan menyuruh orang untuk belanja. Itu larangan pertama. Jadi ini betul betul bagi masyarakat yang membutuhkan," ujar dia.
Adapun dalam Bazar Ramadhan 2019 ini, minyak goreng dijual dengan harga Rp 10.000 per liter, daging sapi beku Rp 78.00 per kilogram (kg), daging kerbau Rp 60.000 per 900 gram, daging ayam Rp 30.000 per kg. Selain itu, bawang putih dibandrol Rp 20.000 per kg, cabai merah keriting Rp 20.000 per kg, telur Rp 20.000 per kg, serta beras premium Rp 11.000 per kg.