Pertagas Gandeng Petro Muba Kembangkan Kilang LPG Jambi Merang

Kesepakatan ini bertujuan untuk menjaga pasokan LPG di Sumatera Selatan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Jun 2019, 19:45 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2019, 19:45 WIB
20151027-Pertamina Suplai LNG Untuk Pusat Perbelanjaan
Petugas mengecek alat LNG di salah satu pusat perbelanjaan di Balikpapan, Kalimantan Timur, (27/10/2015). Untuk mempertahankan komitmennya, PT. Pertamina Gas (Pertagas) menyalurkan LNG untuk kebutuhan mal besar. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Gas (Pertagas) bekerjasama dengan Badan Usaha Milik (BUMD) Daerah Kabupaten Musi Banyuasin PT Petro Muba, untuk mengembangkan Kilang Liquified Petroleum Gas (LPG) Jambi Merang.

Direktur Utama PT Pertagas, Wiko Migantoro mengatakan, Pertagas telah menjalin kesepakatan dengan Petro Muba untuk mengukur pengembangan, pembangunan, pengoperasian Kilang LPG hingga penjualan hasil produksi LPG

"Kilang LPG baru di Kabupaten Musi Banyuasin diharapkan dapat membantu usaha Pertamina untuk meningkatkan volume produksi LPG untuk memenuhi kebutuhan LPG domestik,” kata Wiko, di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Wiko melanjutkan, kilang tersebut akan memanfaatkan gas dari Lapangan Jambi Merang di Kabupaten Musi Banyuasin.

Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin mengungkapkan,  kesepakatan ini bertujuan untuk menjaga pasokan LPG di Sumatera Selatan. 

Komitmen  antara Pertamina dan Kabupaten Musi Banyuasin diharapkan juga dapat mengembangkan perekonomian daerah, sekaligus berkontribusi pada ketahanan energi di Indonesia.

"Kilang LPG baru juga akan membantu pemerintah untuk menekan impor LPG," ujarnya.

Kerja sama antara anak usaha PT Pertamina (Persero) dan BUMD ini direalisasikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Sinergi Pengembangan Kilang LPG Jambi Merangoleh Wiko Migantoro selaku Direktur Utama Pertagas dan Yuliar selaku Direktur Utama PT Petro Muba. Penandatanganan juga disaksikan oleh Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pertagas Kantongi Laba Bersih USD 146 Juta pada 2018

20151028-Pertagas Niaga Serius Garap Potensi Pasar Ritel LNG-Kaltim
Direktur Teknik dan Komersial Pertagas Niaga Eko Agus Sardjono (kiri) bersama Direktur Operasi Badak NGL Yhenda Permana melihat proses pengisian LNG dari Plant 26 di area kilang LNG Badak, Kalimantan Timur, Rabu (28/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, PT Pertamina Gas (Pertagas) mampu meningkatkan kinerjanya selama 2018. Perusahaan tercatat mencetak laba bersih USD 146 juta, lebih tinggi dari tahun lalu.

“Tahun 2018, kami berhasil meningkatkan laba dari USD 141 juta menjadi USD 146 juta,” ungkap Corporate Secretary Pertagas, Fitri Erika di Jakarta, Rabu, 15 Mei 2019.

Adapun sepanjang tahun lalu, Pertagas meningkatkan volume transportasi gas sebanyak 2 persen dari 502.043 MMSCF di 2017 menjadi 512.271 MMSCF.

Demikian pula transporasi minyak dari ruas pipa Tempino Plaju juga mencatatkan kinerja positif yaitu 3,71 MMBO atau naik 10 persen dari tahun lalu. Lini usaha pemrosesan LPG juga meningkat 4 persen dibanding tahun lalu menjadi 214.446 Ton.

Bisnis Regasifikasi LNG turut meningkat 8 persen daritahun 2017, dari 42.132 BBTU menjadi 45.624 BBTU. Peningkatan paling signifikan terdapat pada bisnis kompresi gas. Volumenya naik 41 persen dari 1.791 BBTU di tahun 2017 menjadi 2.531 BBTU di 2018.

Total aset Pertagas di 2018 naik hingga 106 persen dibandingtahun 2017. Pada akhir 2018 total asset Pertagas mencapai USD 2,048 juta. Peningkatan ini disebabkan penambahan investasi.

Sepanjang 2018, Pertagas menyelesaikan bebagai proyek yaitu Pipa Transmisi Gas Grissik-PUSRI, Pipa Transmisi Gas Semare, Pipa Distribusi INL dan Polytama dan Jaringan Gas Rumah Tangga di Jambi, Balikapapan, Bontang dan Penajam Paser Utara. Total nilai investasi Pertagas di tahun 2018 adalah USD 152 juta.

Saat ini, Pertagas juga masih menyelesaikan beberapa proyek yang tengah berjalan yakni PipaTransmisi Gas Gresik-Semarang, PipaTransmisi Gas Duri-Dumai, Pipa Distribusi PDTA-PDTI danJaringan Gas RumahTangga di Samarindadan PALI.

Erika menyatakan, sebagai bentuk kontribusinyata bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, fokus utama Pertagas adalah menyediakan infrastruktur gas di Indonesia.

"Harapannya dengan semakin banyak infrastruktur gas, penyaluran gas dari produsen ke konsumen lebih mudah sehingga suplai energi akan terus terjaga," paparnya.

 

Jajaran Direksi

20151027-Pertamina Suplai LNG Untuk Pusat Perbelanjaan
Petugas mengecek alat LNG di salah satu pusat perbelanjaan di Balikpapan, Kalimantan Timur, (27/10/2015). Untuk mempertahankan komitmennya, PT. Pertamina Gas (Pertagas) menyalurkan LNG untuk kebutuhan mal besar. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2018, pemegang saham Pertagas menetapkan perubahan jajaran Direksi Pertagas.

Perubahan tersebut berupa penambahan satu jabatan Direktur baru. Susunan Direksi Pertagas kini menjadi:

1. Direktur Utama : Wiko Migantoro

2. Direktur Komersial :Achmad Herry Syarifuddin

3. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Indra Setyawati

4. Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis: Tenny R.A. Rusdy

5. Direktur Teknik dan Operasi: Rosa Permata Sari

Sesuai hasil RUPS, Rosa Permata Sari akan segera bergabung di Pertagas sebagai Direktur Teknik dan Operasi. Sebelumnya, Rosa menjabat sebagai Group Head Program Management Office di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Jajaran direksi baru Pertagas berkomitmen untuk terus membangun infrasturktur gas, meningkatkan pemanfaatan gas dengan harga yang lebih terjangkau, dan mendorong pengembangan bisnis LNG, dan bisnis gas lainnya. Seluruh usaha ini dilakukan demi mendorong perekonomian Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya