Pelabuhan Patimban Ditargetkan Bisa Beroperasi pada 2020

Saat ini, progres pembangunan Pelabuhan Patimban sudah mencapai 29 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jun 2019, 07:40 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2019, 07:40 WIB
(Foto: Dok Kementerian Perhubungan)
Pembangunan pelabuhan Patimban (Foto: Dok Kementerian Perhubungan)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban berjalan sesuai dengan rencana. Targetnya, pelabuhan di Subang ini nantinya sudah dapat beroperasi pada pertengahan 2020.

"Yang kita bisa rencanakan adalah mungkin April pertengahan tahun depan, kita akan mulai melakukan penggunaan pertama dari car terminal. Oleh karenanya saya akan koordinasikan supaya bisa diselesikan, baru nanti akhir tahun 2020 selesai semuanya," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (24/6/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan, dengan beroperasi pada pertengahan 2020, pihaknya berharap akses jalan dari dan menuju pelabuhan dapat selesai dibangun.

Saat ini, progres pembangunan Pelabuhan Patimban sudah mencapai 29 persen. Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi pertengahan tahun depan progresnya sudah mencapai 35 persen.

Sebagai informasi, dengan adanya car terminal di Pelabuhan Patimban diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas, khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok. Car Terminal Pelabuhan Patimban ini nantinya memiliki kapasitas tampung 250-300 ribu kendaraan per tahun.

 

Manfaat Pelabuhan Patimban

(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Pembangunan pelabuhan Patimban (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R Agus H Purnomo menyatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban memiliki beberapa tujuan seperti untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan.

Selain itu, juga untuk memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Minyak dan Gas (Migas).

"Nantinya, Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha," sambung Agus.

Pembangunannya sendiri dilaksanakan dalam tiga Tahap. Pada Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600 ribu kendaraan bermotor (CBU).

Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada Tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5 Juta TEUS.

Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan peti kemas dan kendaraan bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya