Mobil Pedesaan Absen dari Pameran Otomotif Terbesar di Indonesia

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 yang akan berlangsung tanggal 18 - 28 Juli tak bakal menampilkan Mobil Pedesaaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2019, 19:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2019, 19:30 WIB
Presiden Joko Widodo Buka GIIAS 2018
Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mencoba Alat Mekanis Multiguna Perdesaan atau AMMDes pada pembukaan pameran mobil GIIAS 2018 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (2/8). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 yang akan berlangsung tanggal 18 - 28 Juli nanti. Sejauh ini belum kehadiran peserta dari brand lokal, seperti Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) atau yang sering disebut mobil pedesaan. Padahal alat angkut buatan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) sempat mejeng di GIIAS 2018.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi pun menjelaskan alasan AMMes absen dari GIIAS.

"Untuk AMMDes, itu bukan mobil tapi alat mekanik pedesaan. Sehingga tidak masuk mobil," kata dia, di Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Dia mengatakan, keikutsertaan AMMDes pada GIIAS warsa lalu merupakan bentuk dukungan Gaikindo kepada pemerintah untuk mempromosikan AMMDes.

"Kenapa tahun lalu masuk (pameran), karena memanfaatkan animo masyarakat serta pengunjung GIIAS, sehingga AMMDes. Jadi bisa sedikit terangkat dalam hal untuk lebih diketahui masyarakat," jelas dia.

"Jadi selanjutnya seperti apa mungkin bisa ditanyakan kepada Kementerian Perindustrian, khususnya kepada Dirjen Ilmate. Karena AMMDes bukan mobil dan bukan anggota Gaikindo," imbuhnya.

Selain AMMDes, brand kendaraan lokal seperti Fin Komodo, juga dipastikan oleh Yohannes tidak ikut dalam pameran yang bakal berlangsung di ICE, BSD tersebut.

"Fin Komodo adalah bukan anggota Gaikindo. statusnya sama seperti AMMDes," ujarnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Apa Kabar Mobil Pedesasan AMMDes?

Mobil Pedesaan. Liputan6.com/Septian Deny
Mobil Pedesaan. Liputan6.com/Septian Deny

Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) telah diperkenalkan sejak tahun lalu oleh Presiden RI Joko Widodo. Lama tidak ada kabarnya, apa kabar AMMDes saat ini?

Rio Sanggau, Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Distributor menyebut AMMDes telah dipasarkan. Namun penjualannya baru terbatas untuk instansi pemerintah alias belum sampai ke publik.

"AMMDes ini sudah mulai dijual, fokus utamanya di pemerintah karena produksi kami masih terbatas," jelasnya di Jakarta baru-baru ini.

Rio menerangkan, meski jumlahnya masih terbatas, AMMDes telah dipergunakan untuk membantu masyarakat. "AMMDes sudah dipakai untuk bantuan bencana di Palu untuk penjernih air, kemudian di Muntilan untuk selep padi, di Tanggamus Lampung untuk panen Pisang,"

"Terakhir digunakan sebagai feeder ambulans. Ini dipakai di desa Lebak, Banten, bekerjasama dengan USAID. Dipakai untuk mengantar ibu hamil," jelasnya.

Penjualan Masih Terbatas

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyalurkan lima unit mobil pedesaan atau alat mekanis multiguna pedesaan (AMMDes). Liputan6.com/Septian Deny
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyalurkan lima unit mobil pedesaan atau alat mekanis multiguna pedesaan (AMMDes). Liputan6.com/Septian Deny

Menyoal angka penjualan, Rio mengaku jumlahnya masih sangat kecil. "Masih di bawah 50 unit," katanya.

Angka ini tentu masih jauh dari harapan. Pasalnya, Presiden Komisaris PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) dan PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD), Sukiat, sempat mematok target sebanyak 1.500 unit di sepanjang tahun ini.

"Rencana tahun 2019 mau jual 1.500 unit AMMDes. Itu nanti pelan-pelan terus naik, dari 1.500 jadi 2.000, 3.000, sampai nanti bisa jual 15.000 unit per tahun. Itu pasarnya banyak yang dari luar Jawa, kayak pelaku pertanian di Kalteng, Kaltim," jelas dia kepada Liputan6.com.

Sekadar informasi, AMMDes ditawarkan dengan banderol Rp 70 juta. "Basic-nya Rp70 juta, tapi nanti bisa ditambah alat aplikasinya cuma tergantung juga mau buat apanya. Basic ini Rp70 juta sudah sama flat deck-nya," tutup Rio Sanggau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya