Pembangunan Kawasan Wisata Super Prioritas Selesai dalam 2 Tahun

Ada 4 destinasi wisata yang disebut 'super prioritas' oleh pemerintah yakni Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Danau Toba.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2019, 18:05 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2019, 18:05 WIB
Piala Presiden Esports 2019
Ketua Bekraf, Triawan Munaf, memberikan sambutan saat pembekalan 16 tim esports Piala Presiden 2019 di Gedung Krida Bhakti Setneg, Jakarta, Selasa (26/3). Final turnamen akan diselengarakan pada 30-31 Maret mendatang. (Bola.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menggelar rapat koordinasi (rakor) percepatan pembangunan empat kawasan pariwisata 'super prioritas'. Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan '10 Bali Baru' alias destinasi prioritas. Dari sepuluh sepuluh destinasi tersebut ada 4 destinasi yang disebut 'super prioritas' yakni Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Danau Toba.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan jika proses percepatan proyek berjalan lancar, maka pembangunan kawasan dapat selesai dalam waktu 2 tahun.

"Dua tahun. Kalau percepatannya jalan. Kan makan waktu. Walaupun sekarang mereka tetap jalan ya," kata dia, di Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Dia mengakui bahwa mengembangkan pariwisata di keempat destinasi tersebut memang membutuhkan upaya lebih. Berbeda dengan pengembangan pariwisata di Bali, keempat destinasi ini memang menuntut usaha ekstra dari pemerintah.

"Bali mah organik. Ini bukan organik tapi butuh percepatan makanya disebutnya super prioritas. Jadi semua harus dipercepat, harus ada diskresi-diskresi tidak bisa nunggu ini itu," ujarnya.

Dia pun menyebutkan, saat ini pengembangan empat kawasan pariwisata ini menghadapi cukup banyak tantangan. Mulai dari pembebasan lahan, ketersediaan anggaran, hingga master plan pembangunan kawasan ke depan.

Permasalahan-permasalahan ini, kata dia, rata-rata merupakan tantangan di keempat kawasan pariwisata tersebut. Karena itu pembahasan dan kerja sama lintas sektoral amat diperlukan.

"Ya Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan Toba. Sama merata kok masalahnya. Jadi memang bisa diselesaikan tapi harus sering-sering ketemu," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembangunan 10 Bali Baru Terhambat, Menko Luhut Geram

Jadi Bali Baru, Destinasi Wisata Kepulauan Seribu Semakin Nyaman dan Rapi
Sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “Bali Baru”, Kepulauan Seribu kini semakin nyaman dan rapi.

Sebelumnya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, terdapat beberapa poin yang dibahas dalam dalam rakor. Poin utama yang dibahas yakni seputar hambatan percepatan pembangunan empat destinasi wisata tersebut.

"Tadi banyak permasalahan yang sifatnya birokratis harus dibereskan. Supaya make sure jangan mundur-mundur," kata dia, di Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (10/7/2019). 

Masalah pertama yang dibahas terkait ketersediaan lahan untuk pengembangan kawasan wisata. Dia menjelaskan pengembangan kawasan wisata membutuhkan tambahan lahan.

Penambahan lahan untuk pengembangan kawasan wisata, lanjut Triawan, akan menyasar kawasan hutan yang berada dalam kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Karena itu perlu pembahasan lebih lanjut dengan KLHK terkait pembebasan lahan tersebut.

"Ya antar kelembagaan. Misalnya diperlukan lahan, yang punya KLHK, kan setiap lahan yang digunakan harus ada penggantinya kan. Nah itu mungkin tidak ada diskresi dari Menteri bahwa lahan hutan bisa diubah penggunaannya sehingga tidak perlu ada penggantian. Tapi itu masih masih dibicarakan," imbuhnya.

 

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya