TNI Turun Tangan Bersihkan Tumpahan Minyak dari Sumur Pertamina

Pertamina telah melakukan sejumlah cara untuk menangani tumpahan minyak, termasuk menggunakan oil boom, fishing net dan mengerahkan puluhan kapal sebagai alat pendukung.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Jul 2019, 20:30 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 20:30 WIB
Pekerja Pertamina Hulu Energi (PHE) menggunakan hak suara melalui Pemilu 17 April 2019. Dok PHE
Pekerja Pertamina Hulu Energi (PHE) menggunakan hak suara melalui Pemilu 17 April 2019. Dok PHE

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 100 personil anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) diterjunkan untuk membantu pemulihan di sekitar pesisir Pantai Karawang yang terkena tumpahan minyak. Tumpahan tersebut akibat kebocoran gas di Sekitar Lapangan YY Blok Offshore North West Java (ONWJ).

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, keterlibatan personil TNI ini merupakan bagian dari kolaborasi TNI dan Pertamina. Kerja sama ini dalam upaya menjaga serta menangani dampak dari peristiwa munculnya gelembung gas yang terjadi di salah satu Objek Vital Nasional di Anjungan Pertamina Hulu Energi Offshore West Java (PHE ONWJ).

“Kami berterima kasih kepada TNI atas respons cepat dan dukungannya untuk bersama-sama melakukan penanganan. Tim TNI ini akan membantu di bidang teritorial sekaligus penanganan pembersihan tumpahan minyak yang ada di pantai," kata Fajriyah, di Jakarta, Jumat (26/7/2019).

Seperti diketahui, munculnya gelembung gas diduga dipicu anomali tekanan pada Anjungan YY milik PHE ONWJ dan diikuti oleh tumpahan minyak (oil spill). Pertamina telah melakukan sejumlah cara untuk menanganinya, termasuk menggunakan oil boom, fishing net dan mengerahkan puluhan kapal sebagai alat pendukung.

Namun sebagian minyak yang tidak tertangkap karena cuaca Dan ombak tinggi pada akhirnya masih ada yang terbawa arus hingga mencapai pesisir pantai, termasuk Pantai Karawang.

Untuk itu, Pertamina telah memaksimalkan kapal dan peralatan oil boom, skimmer, octopus dan puluhan kapal untuk menangani tumpahan minyak di laut. Sementara personil TNI bersama masyarakat yang terlatih membantu Pertamina untuk menangani sebagian minyak yang tidak tertangkap di laut karena cuaca atau ombak.

“Pertamina menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan seluruh pihak yang terkena dampak dari tumpahan minyakini. Kami bertanggung jawab dan berupaya maksimal untuk melakukan penanganan yang terbaik dengan prioritas adalah aspek keselamatan, kesehatan dan keamanan lingkungan.,” paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pihak Lain yang Terlibat

Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)
Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)

Selain dengan TNI, Pertamina juga mengintensifkan komunikasi dengan sejumlah pihak lainnya seperti SKK Migas, Kementrian ESDM, Kementrian BUMN, Kementrian Perhubungan, Kementrian LHK, POLRI, Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, Pemerintah Daerah, BNPB dan berbagai instansi lainnya.

Komunikasi dan sosialisasi juga dilakukan kepada masyarakat sekitar daerah terdampak, bahwa melibatkan mereka untuk bersama-sama melakukan pembersihan di beberapa pantai.

Sinergi antara Pertamina dengan TNI dalam menjaga Objek Vital Nasional sudah berjalan sejak lama dan dilakukan dalam berbagai kegiatan.

Salah satunya adalah perpanjangan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penguatan Kegiatan Teritorial TNI, Pengamanan Objek Vital Nasional Strategis dan Objek Lainnya, Bantuan Data dan Informasi, Penegakan Hukum Terhadap Oknum TNI, Pelatihan dan Pemanfaatan Fasilitas, serta Penyaluran Bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan untuk Kepentingan Negara pada Kamis (25/7/2019).

Salah satu bentuk kerjasama ini adalah penugasan panglima TNI ke Aster TNI untuk pemantauan dan peninjauan lokasi terdampak yang ditindaklanjuti dengan pengiriman personil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya