Sebelum Bikin Tujuan Keuangan, Simak Hal Ini Biar Tak Salah Langkah

Lakukan 3 langkah berikut ini sebelum memutuskan tujuan keuangan yang ingin Anda raih agar tak salah langkah

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 03 Agu 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2019, 06:00 WIB
[Bintang] Tarot Hari Ini: It's All About Money, Money and Money!
Uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Setuju? (Sumber foto: pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini mungkin Anda telah memiliki rencana anggaran keuangan yang cukup baik. Dengan memiliki rencana anggaran tersebut, Anda dapat mengelola pendapatan dan pengeluaran secara bijaksana dan disiplin.

Namun, meski telah memiliki cara pengelolaan keuangan yang mumpuni, apakah Anda juga telah memiliki tujuan keuangan yang ingin diraih? Memang, pengelolaan keuangan yang baik dapat membuat kondisi finansial Anda mencapai kesejahteraannya. 

Tapi, tanpa adanya tujuan yang ingin dicapai, kesejahteraan keuangan bisa saja akan terasa hambar. Untuk itu, memiliki tujuan keuangan cukup penting bagi Anda agar arus pendapatan pendapatan tetap terarah.

Secara umum, tujuan keuangan terbagi menjadi 2, yaitu tujuan wajib dan tujuan tambahan. Hal-hal yang termasuk dalam tujuan wajib adalah yang sangat Anda perlukan dan harus diprioritaskan.

Sebagai contoh, pengumpulan dana untuk kebutuhan pendidikan anak dan masa pensiun Anda termasuk sebagai tujuan wajib. Untuk yang tujuan additional, bisa jadi pengeluaran pada kebutuhan yang tidak selalu harus Anda prioritaskan atau untuk kebutuhan refreshing saja.

Kebutuhan seperti, berlibur, membeli mobil, maupun rumah kedua masuk ke dalam kategori tujuan tambahan karena keperluan tersebut tidak memengaruhi kehidupan Anda secara menyeluruh, meski tidak dipenuhi dengan segera.

Saat ingin menentukan tujuan keuangan, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan terlebih dahulu agar bisa terlaksana dengan baik. Banyak di antara hal yang harus pertimbangkan tersebut berhubungan dengan kondisi keuangan Anda.

Oleh sebab itu, lakukan 3 langkah berikut ini sebelum memutuskan tujuan keuangan yang ingin Anda raih agar tak salah langkah, seperti dikutip dari Cermati.com.


1. Pahami ‘Risk Profile’ Keuangan Anda

Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Laporan Keuangan (sumber: Pexels)

Saat akan menentukan tujuan keuangan, pemahaman tentang risk profile wajib Anda miliki. Dengan mengetahui profil risiko yang ada pada diri, tingkat kemampuan Anda dalam mengambil keputusan yang berisiko dalam kondisi keuangan bisa diketahui.

Dalam mengukur risk profile, menggunakan cara konservatis saja tidaklah cukup. Ada banyak kategori yang harus Anda perhatikan agar profil risiko Anda dapat terukur dengan baik. 

Melihat jumlah aset yang Anda miliki serta pemahaman tentang pentingnya berinvestasi saja tentu tidak cukup. Setiap hal yang memengaruhi kondisi serta kemampuan keuangan hendaknya harus dipertimbangkan sehingga informasi profil risiko Anda dapat diketahui semuanya. 

Mencatat semua pengeluaran yang menjadi tanggung jawab Anda juga bisa membantu untuk mengetahui risk profile Anda. Hal ini tentu akan memberikan Anda kemudahan agar bisa menentukan tujuan keuangan yang ingin diraih. 

Memeriksa jumlah pengeluaran tentunya tidak hanya dari kebutuhan rutin yang harus dibayarkan setiap bulannya saja. Beberapa dari Anda mungkin memiliki tanggungan untuk menghidup orang tua ataupun saudara.

Hal ini tentunya menjadi pertimbangan serius saat akan membuat tujuan keuangan karena tanggungan ini tidak boleh Anda hiraukan. Besar kecilnya pengeluaran yang Anda miliki tentu akan memengaruhi cara perencanaan keuangan dalam meraih tujuan.

Oleh karena itu, disaat tanggungan yang Anda miliki cukup banyak, dana yang harus disiapkan untuk bisa mencapai tujuan keuangan juga semakin banyak. Kondisi pekerjaan yang Anda geluti juga berpengaruh pada tingkat profil risiko.

Di saat Anda bekerja dibidang yang memiliki kemungkinan kecelakaan yang tinggi, kebutuhan adanya dana darurat dan asuransi tentu harus Anda siapkan. Hal ini tentu akan menambah jumlah pengeluaran yang Anda miliki.

Hal terakhir yang memengaruhi risk profile adalah mindset Anda perihal keuangan. Percaya atau tidak, kemampuan seseorang untuk sukses bisa ditakar melalui kebiasaan dalam mengatur kondisi keuangan.

Di saat mindset seseorang tentang uang kurang baik, bukan tak mungkin orang tersebut memiliki profil risiko yang kurang baik pula. 


2. Periksa ‘Current Financial Statement’ dengan Baik

banner infografis gaji pns dki
Ilustrasi Gaji

Istilah current financial statement memiliki arti kondisi keuangan yang Anda miliki saat ini. Untuk memeriksa kondisi keuangan saat ini, Anda dapat melihat perbandingan penghasilan dan pengeluaran yang dimiliki.

Di saat nominal penghasilan mendominasi dalam perbandingan tersebut, bisa dibilang bahwa kondisi keuangan Anda saat ini cukup baik. Karena pengeluaran tidak sebanyak penghasilan, kemampuan Anda dalam menyisihkan uang tentu akan sangat memadai.

Memeriksa current financial statement juga dapat memberikan informasi mengenai seluruh aset yang Anda miliki, baik aset lancar, investasi, maupun aset guna. Ketiga jenis aset ini tentu akan meningkatkan kemampuan Anda dalam mencapai tujuan keuangan jika jumlahnya semakin banyak, dan dapat dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa kondisi keuangan Anda saat ini guna memudahkan Anda untuk menentukan tujuan keuangan. Saat kondisi keuangan berada kondisi yang baik, pilihan tujuan keuangan yang bisa Anda raih juga menjadi semakin beragam. 


3. Identifikasi ‘Kesehatan’ Keuangan

20151103-Ilustrasi Mengelola Perencanaan Keuangan (iStockphoto)
Ilustrasi Mengelola Perencanaan Keuangan (iStockphoto)

Setelah mengetahui profil risiko dan kondisi keuangan saat ini, Anda dapat mengetahui tingkat kesehatan keuangan. Cara untuk mengidentifikasi kesehatan keuangan bisa Anda lakukan dengan cara menghitung rasio likuiditas, membandingkan aset investasi dengan networth ratio, dan merasio debt service.

Menghitung rasio likuiditas bisa Anda lakukan dengan membandingkan semua aset lancar yang Anda miliki dengan jumlah pengeluaran. Pastikan pula aset lancar yang Anda miliki tidak terlalu sedikit maupun terlalu banyak agar sesuai dengan keperluan pengembangannya.

Sebagai acuan, usahakan nilai aset tersebut hanya sebanyak kebutuhan anggaran tabungan darurat dan pengeluaran dalam jangka kurang dari 2 tahun.

Untuk cara kedua, Anda perlu membandingkan total aset investasi dengan networth ratio, atau total seluruh aset setelah dikurangi utang. Total perbandingan tersebut hendaknya bernilai lebih dari setengah dari total aset bersih Anda agar bisa digunakan untuk kebutuhan yang produktif.

Cara terakhir, rasio debt service, Anda harus membandingkan penghasilan dengan semua cicilan bulanan. Selaras dengan cara penghitungan sebelumnya, pastikan tagihan rutin Anda tidak melebihi 30 persen dari total gaji Anda.

Alasannya tentu agar Anda memiliki ‘ruang’ untuk kebutuhan menabung dan investasi. Jika dari ketiga penghitungan diatas Anda tidak menemukan masalah, berarti identifikasi keuangan berada pada tingkat yang aman.

Peluang Anda untuk bisa memiliki kebebasan dalam menentukan tujuan keuangan tentu lebih besar.

Tentukan Tujuan Keuangan dengan Tepat

Anda tentu dapat dengan bebas menentukan tujuan keuangan dengan mempertimbangkan segala informasi yang telah didapatkan dari melakukan langkah-langkah yang telah disebutkan di atas. Pastikan untuk memenuhi tujuan wajib atau compulsory karena kebutuhan itu harus bisa Anda penuhi bagaimanapun juga.

Setelah semua tujuan wajib sudah disiapkan, baru Anda memiliki kebebasan dalam menentukan tujuan tambahan yang ingin dicapai. Usahakan juga agar tidak melakukan kegiatan yang terlalu membebani kondisi keuangan agar buntu masalah tidak Anda rasakan di masa yang akan datang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya