Premi Asuransi Jiwa Anda Mahal? Mungkin ini Penyebabnya

Jika premi asuransi jiwa yang Anda bayar ternyata mahal, mungkin penyebabnya adalah sebagai berikut.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 02 Agu 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 06:00 WIB
ilustrasi asuransi jiwa
ilustrasi asuransi jiwa (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Kepemilikan asuransi oleh masyarakat Indonesia masih menjadi hal yang sering diperdebatkan. Banyak orang yang telah berpikiran bahwa memiliki asuransi merupakan sebuah keharusan.

Namun, yang tidak memiliki pemikiran seperti itu juga relatif banyak. Faktanya, kepemilikan asuransi dapat menjadi sebuah siasat yang dapat menyelamatkan Anda di saat hal buruk terjadi.

Terlebih lagi jika Anda adalah seorang tulang punggung keluarga dan satu-satunya yang memberikan penghidupan kepada mereka. Asuransi tentu menjadi sebuah kebutuhan yang wajib Anda miliki, terutama jenis asuransi jiwa.

Berdasarkan data yang ada, premi asuransi jiwa yang hanya berkisar pada angka 2,5 juta setiap tahun bisa memberikan dana pertanggungan hingga lebih dari 1 miliar. Nilai tersebut tentu ratusan kali lipat lebih besar dari premi yang harus Anda bayarkan tersebut.

Namun dalam praktiknya, premi asuransi jiwa dapat bersifat fluktuatif. Ada beberapa aspek yang membuat pihak penyedia asuransi harus memberikan premi yang lebih tinggi daripada biasanya.

Jadi, jika premi asuransi jiwa yang Anda bayar ternyata mahal, mungkin penyebabnya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Ternyata Selama ini Anda Aktif Merokok

Rokok memang salah satu penyebab munculnya penyakit berbahaya yang membutuhkan biaya perawatan pasien yang mahal. Dengan alasan tersebut, penyedia asuransi jiwa akan berpikir dua kali saat akan memberikan premi yang harus dibayarkan oleh para perokok.

Jika Anda adalah seorang perokok aktif, besar kemungkinan jumlah premi yang ditawarkan oleh asuransi menjadi lebih mahal dibanding pada orang yang bukan perokok. Oleh karena itu, pastikan bahwa kebiasaan merokok tidak Anda miliki agar beban premi asuransi jiwa tidak terlalu memberatkan. (Baca Juga: 6 Tanda Anda Tidak Perlu Beli Asuransi Jiwa)

2. Selama ini Anda Gemuk

Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Selaras dengan perokok, orang yang memiliki berat badan berlebih rentan terserang penyakit kronis. Dengan alasan tersebut, sudah pasti premi asuransi jiwa yang harus dibayar juga menjadi lebih mahal.

Penderita obesitas atau berat badan berlebih memang seringkali dijatuhi premi yang lebih tinggi oleh pihak asuransi. Namun, pihak asuransi tidak serta merta memberikan premi tinggi dari penampilan fisik saja. 

Penyedia jasa asuransi tentu akan meminta Anda untuk melakukan pengecekan kesehatan terlebih dahulu. Jika tidak ada masalah yang cukup berarti, bukan tidak mungkin premi yang Anda dapatkan adalah premi dengan harga normal.

Biasanya, pihak asuransi hanya akan memberikan toleransi sebesar maksimal 10 kilogram dari besaran berat badan yang ideal. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki berat badan yang terlalu tinggi, bersiaplah untuk mendapat premi asuransi jiwa yang lebih tinggi saat mengajukannya.

3. Memiliki Pekerjaan yang Berisiko Tinggi

Salah satu penyebab pihak asuransi jiwa memberikan premi yang tinggi adalah bidang pekerjaan Anda yang memiliki risiko kecelakaan lebih besar. Dibanding para pekerja kantoran, pekerja lapangan tentu lebih berisiko untuk mengalami kecelakaan saat bekerja.

Hal inilah yang membuat pihak asuransi memutuskan untuk memberikan premi asuransi lebih mahal pada Anda. Tak hanya masalah bekerja dilapangan atau tidak, lokasi bekerja yang sulit diakses juga memengaruhi pertimbangan nominal premi asuransi yang harus Anda bayar.

Tanggung jawab kerja yang mengharuskan Anda untuk sering berpergian keluar kota menggunakan transportasi umum juga tak luput menjadi alasan premi asuransi lebih tinggi. Jadi, jangan kaget saat pihak asuransi jiwa membebankan premi yang mahal saat Anda memiliki pekerjaan dengan risiko kecelakaan lebih besar.

4. Anda Punya Rekam Medis yang Kurang Baik

Ilustrasi Kesehatan Jantung
Ilustrasi Kesehatan Jantung

Memiliki jejak medis yang kurang baik juga bisa membuat premi asuransi lebih tinggi. Tak hanya milik Anda saja, tapi rekam medis keluarga seperti orang tua juga umumnya akan diminta oleh pihak penyedia asuransi.

Jika ada keluarga Anda yang kehilangan nyawa karena suatu penyakit, seperti kanker, jantung, diabetes, dan penyakit turunan lainnya, sudah pasti premi asuransi yang Anda terima akan menjadi lebih tinggi.

Untuk itu, pahami ketentuan-ketentuan seperti ini saat Anda akan memutuskan untuk mengajukan asuransi jiwa.

5. Memiliki Hobi yang Ternyata Berbahaya

Seperti masalah pekerjaan, memiliki hobi yang berbahaya juga akan membuat pihak asuransi meningkatkan besaran premi asuransi Anda.

Di saat Anda menyukai olahraga ekstrim seperti menyelam, terjun payung, ataupun memelihara hewan berbahaya, sudah hampir bisa dipastikan tanggungan asuransi Anda akan menjadi lebih berat.

Mempertimbangkan untuk meninggalkan hobi tersebut memang akan terasa sulit. Namun, apabila Anda merasa keberatan dengan jumlah tagihan asuransi yang harus dibayarkan, ada baiknya untuk meninggalkan hobi berbahaya yang Anda miliki.

Nominal Premi Asuransi Jiwa Bersifat Fluktuatif

Sebagian dari Anda mungkin tidak menyadari bahwa beban tagihan asuransi jiwa akan berbeda setiap orangnya. Kebanyakan penyebabnya adalah dari gaya hidup tidak sehat serta risiko pekerjaan yang tinggi. Oleh sebab itu, usahakan untuk tidak membiasakan diri melakukan hal-hal diatas agar asuransi jiwa bisa Anda dapatkan dan tidak terlalu membebani kondisi keuangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya