Pengusaha Ingin Ada Tax Amnesty Jilid II

Banyak pengusaha yang tidak sempat ikut program Tax Amnesty Jilid I pada 2016-2017 lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 16:30 WIB
20160223-Kadin Bersama MAVCAP Bahas Buidling The Digital ASEAN
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri, Rosan P. Roeslani saat berpidato pada pertemuan dengan MAVCAP (Malaysia Venture Capital Management Berhad) di Jakarta, Selasa (23/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani menyebutkan banyak pengusaha yang berharap akan ada program pengampunan pajak (Tax Amnesty) Jilid II.

Menurutnya, banyak wajib pajak (WP) dalam hal ini pengusaha yang tidak sempat ikut program Tax Amnesty Jilid I pada 2016-2017 lalu.

"Kalau kita lihat peserta tax amnesty pertama nggak sampai 1 juta WP, sangat kecil jumlahnya meski nilai restitusi lumayan signifikan. Harapannya kalau ada Tax Amnesty kedua, jumlah bisa tambah banyak, begitu juga dengan nilainya," kata dia saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Hari ini, Rosan berkesempatan langsung menanyakan peluang tersebut pada Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Kadin Talk. Menurutnya, peluang tax amnesty jilid II memang harus segera dibahas.

"Ini suatu hal yang tidak pernah dibicarakan di publik, jadi ini kita angkat agar muncul disksui bersama dan memberikan masukan komprehenseif pada pemerintah," ujarnya.

"Kita juga inginn mendapatkan masukan juga, ini masih awal juga dari semua unsur asosiasi, himpunan, dan para pengusaha," dia menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Periode Tax Amnesty Lebih Singkat

Ketika TKN Jokowi-Amin Ngobrol Bareng Bersama Generasi Muda
Wakil Ketua TKN Jokowi-Amin, Rosan Roeslani saat menjadi pembicara pada talkshow Kamis Kerja di Hub 86 Jakarta, Kamis (10/1). Talkshow mengusung tema Bisnis Tanpa Hutang, Emang Mungkin? dihadiri generasi muda. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Dia menyebutkan, jika nantinya ada tax amnesty jilid II, periodenya bisa lebih singkat dari sebelumnya. Sebab orang-orang sudah mulai paham dan mempelajari pada tax amnesty Jilid I sehingga tidak perlu sosialisasi lagi.

"Mungkin tidak usah terlalu panjang, yang penting dampaknya. Saya yakin akan lumayan (banyak) yang ikut. Tidak perlu 9 bulan, lebih pendek saja. Karena di awal kan orang masih nanya ini barang baru apa? Jadi butuh sosialisasi yang mendalam. Tapi kalau sekarang kan orang sudah tau dan paham manfaatnya, jadi dikasih window yg pendek utk bisa ikut misalnya ada tax amnesty kedua nanti," tutupnya.

Sri Mulyani Pertimbangkan Gelar Tax Amnesty Jilid II

Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). APBN 2019, penerimaan negara tumbuh 6,2 persen dan belanja negara tumbuh 10,3 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sinyal akan menggelar kembali program pengampunan pajak  atau tax amnesty. Hal itu dia kemukaan saat menjadi pembicara pada acara Kadin Talks, di Menara, Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Dia mengungkapkan, banyak pengusaha yang curhat menyatakan penyesalannya karena tidak sempat ikut Tax Amnesty jilid I. Padahal ternyata, manfaat dari program tersebut sangat terasa bagi para wajib pajak (WP) terutama sekelas pengusaha besar.

Selain itu, dia mengungkapkan karena banyak ketidaktahuan tersebut, peserta Tax Amnesty jilid I yang berlangsung pada 2016 - 2017 hanya sedikit.

"Yang ikut hanya 1 juta WP. Actually very low than expected. Saya paham ini shock teraphy, tapi mereka enggak yakin," kata dia saat menjadi pembicara pada acara Kadin Talks, di Menara, Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Bahkan, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat mengungkit kembali program tax amnesty tersebut. "Jokowi juga sampaikan feed back banyak hal," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia mengaku akan mempertimbangkan adanya Tax Amnesty jilid II. Dengan mempertimbangkan semua masukan termasuk rasa penyesalan para WP yang melewatkan kesempatan emas tersebut.

"Saya dalam posisi akan menimbang semua suara tadi yang ikut nyesel, (terus nanya) bisa gak sekarang ikut tax amnesty. Kita akan lihat," tutupnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya