Gara-gara PLN, Kepercayaan Investor ke Indonesia Berkurang?

Padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dan sebagian Pulau Jawa mengganggu kegiatan ekonomi di Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 14:00 WIB
BI Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,4 Persen di 2019
Pemandangan gedung bertingkat di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (14/3). Kondisi ekonomi Indonesia dinilai relatif baik dari negara-negara besar lain di Asean. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pemadaman listrik total (black out) di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten dampaknya menganggu aktivitas ekonomi secara signifikan. Mulai dari perkantoran, pusat perbelanjaan hingga industri manufaktur. Telebih, penanganan yang dilakukan PLN, dianggap Presiden Jokowi lamban. 

Peneliti Insitute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengungkapkan investasi di manufaktur diperkirakan akan melambat. Hal itu dikarenakan investor merasa pasokan energi tidak pasti.

"Jika mereka ekspansi pabrik tapi jaminan energi listrik tidak stabil ya mereka cari negara lain yang lebih siap, jadi pengaruhi investasi," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (5/8/2018).

Imbas lain pemadaman listrik adalah berefek ke pelayanan masyarakat dari rumah sakit, kantor pemerintah juga banyak yang terimbas.

"Selain itu merugikan UMKM di Jabodetabek dan wilayah yang terganggu. Bisa dibayangkan pekerjaan seperti bengkel, makanan minuman yang bergantung pada listrik terganggu," ujarnya.

Menurutnya, UMKM menjadi korban yang paling rentan karena tidak smua mampu beli genset untuk mem back up aktivitas bisnis ketika listrik padam.

Selain itu, pemadaman listrik yang berimbas ke jaringan telepon dan internet juga mempengaruhi jual beli secara online. Order jadi terlambat, dan konsumen mengeluh.

"Kerugian ekonomi secara total ditaksir bisa menembus triliunan jika kondisi pemadaman terus berlanjut selama 2-3 hari. Apalagi lebih dari 70 persen uang beredar di Indonesia terpusat di DKI Jakarta. Artinya kalau pusat ekonomi terganggu imbasnya ke pertmbuhan secara nasional," tutupnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu 

Sumber: Liputan6.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri ESDM: Digugat Saja PLN

Jokowi Datangi Kantor PLN
Presiden Joko Widodo bersama Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dan Menteri ESDM Ignasius Jonan usai menggelar rapat di Kantor Pusat PLN (Persero), Jakarta, Senin (5/8/2019). Jokowi meminta penjelasan menyusul peristiwa pemadaman listrik di hampir seluruh Pulau Jawa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memberikan ide praktis terhadap petaka mati lampu massal yang terjadi di DKI Jakarta dan sebagian Pulau Jawa. Menurut Jonan, lebih baik masyarakat langsung menggugat PT PLN (Persero).

Saran itu ia sampaikan di Instagram resmi miliknya. Pasalnya, banyak warganet protes pada sang menteri soal pemadaman massal yang terjadi.

"Digugat aja PLN," ujar Jonan pada komentar yang ia tulis pada Minggu, 4 Agustus 2019.

Pada komentar terpisah, Jonan berkata bahwa PLN memang harus disentil keras akibat perbuatan mereka. Ia pun berjanji akan meneruskan kekhawatiran masyarakat.

"Saya akan sampaikan concern ini dan memang perlu disentil keras PLN," tegas Jonan.

Terkait relasi Kementerian ESDM dan Badan Usaha Milik negara (BUMN), Jonan menjelaskan Kementerian BUMN adalah yang paling berkuasa atas PLN. Sedangkan Kementerian ESDM hanyalah regulator dan tidak bertanggung jawab atas operasional PLN.

"PLN itu BUMN," jelas Jonan kepada warganet. "Silahkan tanya PLN dan Menteri BUMN sebagai penanggungjawab operator, ESDM adalah regulator yang mengawasi dan monitor kinerja operator," jelas Jonan.

Jonan terpantau hadir bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan dengan petinggi PLN. Turut hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perhubungan Budi Karya, sementara Menteri BUMN Rini Soemarno terpantau absen karena sedang berada di Arab Saudi.

Beri Kompensasi, PLN Bakal Gratiskan Pemakaian Listrik

Jokowi Datangi Kantor PLN
Presiden Joko Widodo bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menhub Budi Karya Sumadi dan Seskab Pramono Anung mendatangi Kantor Pusat PLN (Persero), Jakarta, Senin (5/8/2019). Jokowi meminta penjelasan menyusul peristiwa pemadaman listrik di hampir seluruh Pulau Jawa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PLN menjanjikan adanya kompensasi untuk masyarakat yang mengalami listrik padam pada Minggu (5/8/2019). Kompensasi ini adalah dengan memberikan listrik gratis.

Pelaksana Tugas (Plt) Sripeni Inten Cahyani mengatakan, sesuai dengan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017 tentang standar mutu pelayanan, PLN akan memberikan kompensasi ke masyarakat atas listrik padam yang hampir terjadi di seluruh Jawa. 

"Kompensasi kepada masyarakat sudah ada aturannya, Permen ESDM PLN komit melaksanakannya," kata Inten, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Menurut Inten, untuk besaran insentif yang diberikan akan dihitung berdasarkan formula yang telah ditetapkan sesuai dengan lama listrik padam dan kelompok kWh pelanggan.

"Sudah ada formulasinya, kita ikuti saja. Ada hitunganya sekian jam kali sekian. KWH akan gratiskan itu tergantung kelompoknya," tuturnya.

Inten mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang mendata pelanggan yang mengalami pemadaman listrik. Kompensasi diberikan dengan mengurangi tarif tagihan penggunaan listrik sesuai dengan hitungan masing-masing pelanggan.

"Dari area-area terdampak itu dihitung diformulasikan. Ini kemudian menjadi pengurang untuk tagihan berikutnya," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya