MRT Jakarta Belajar Kelola Kereta Perkotaan dari Korea Selatan

Diharapkan, melalui kerja sama ini, MRT Jakarta dapat saling berbagi pengalaman terkait pengoperasian MRT.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2019, 14:12 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 14:12 WIB
Gerbong Kereta MRT Tiba di Lebak Bulus
Bagian kepala kereta Mass Rapid Transit (MRT) melintas di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (12/4). 12 gerbong kereta MRT yang dikirim dari Jepang akhirnya mendarat seluruhnya di atas rel kereta depo Lebak Bulus. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta PT MRT Jakarta menggandeng operator MRT Korea Selatan, Seoul Metro Corporation. Kerja sama tersebut dilakukan untuk mengembangkan, meningkatkan kapasitas operasi dan pemeliharaan kereta api perkotaan.

Nota Kesepahaman antara PT MRT Jakarta dan Seoul Metro ditandatangani oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, dan Chief Executive Officer Seoul Metro, Taeho Kim di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Menurut William, kerja sama ini merupakan upaya pihaknya untuk meningkatkan kapasitas pelayanan MRT Jakarta. Sebagaimana diketahui Seoul Metro memiliki pengalaman cukup lama dalam mengoperasikan MRT.

"Seoul Metro ini adalah salah satu operator metro yang cukup tua dan mengoperasikan salah satu jaringan terbanyak, panjangnya lebih dari 300 km dan punya kecanggihan dalam teknologi, juga dalam tingkat pelayanannya yang baik," kata William.

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi pengeksplorasian dalam pengembangan pengoperasian dan pengelolaan pusat kendali operasi (OCC), dan pengembangan kemampuan perawatan rolling stock dan depo.

Kerja sama juga mencakup pengembangan pengetahuan atas kemampuan SAMBA (Smart Automatic Mechanical Big data Analysis-system) dan smartstation, pengelolaan automatic fare collection (AFC), serta berbagai kegiatan knowledge sharing terkait lainnya.

Diharapkan, melalui kerja sama ini, MRT Jakarta dapat saling berbagi pengalaman terkait pengoperasian MRT. Dengan begitu kualitas pelayanan dan operasi MRT dapat terus meningkat.

"Jadi tujuan dari MoU signing hari ini adalah untuk bertukar pengalaman kemudian melihat hal-hal apa yg bisa kita pelajari dari pihak Seoul Metro," tegasnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kejadian Tak Terduga

Rampung 98 Persen, Begini Wujud Proyek MRT Fase I
Sejumlah kereta Mass Rapid Transit (MRT) berjajar di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (20/2). MRT Jakarta akan segera dioperasikan pada Maret 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu kerja sama tersebut juga untuk meningkatkan kapasitas MRT dalam menghadapi kejadian tak terduga, seperti padamnya listrik beberapa waktu lalu.

belum lama ini, Moda Raya Terpadu tersebut mogok karena kehilangan pasokan listrik. Kereta pun ada yang berhenti di jalur bawah tanah dengan penumpang terjebak di dalamnya.

"Yang bisa kita siapkan mungkin kita belajar dari mereka gitu kalau menghadapi situasi seperti (padam listrik) itu hal-hal apa yang bisa kita siapkan gitu ya," ujar dia.

Selain itu, melalui kerja sama tersebut MRT Jakarta juga akan belajar dari Seoul Metro bagaimana meningkatkan kapasitas dalam menghadapi gempa berkaitan dengan operasional MRT.

"Salah satunya kan kalau tadi misalnya soal gempa, kalau predictive maintenance kita sudah lakukan memang, tapi sekarang mungkin teknologi (Seoul Metro) itu akan membantu kita, jika terjadi gempa kita bisa lebih (siap)," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya