Mendag Sebut Impor dari China Bukan Barang Konsumsi

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita menyebutkan impor dari China tersebut sebagian besar merupakan barang modal.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2019, 14:45 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 14:45 WIB
Pertumbuhan Ekspor Kuartal III 2018 Menurun
Kapal mengangkut peti kemas dari JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/11). Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekspor kuartal III/2018 mencapai 7,7 persen, berbanding jauh dengan kuartal III/2017 sebesar 17,26 persen. (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor dari China ke Indonesia pada Juli 2019 mencapai USD 1,5 miliar atau setara Rp 2,1 triliun (kurs 14.234). Impor dari negeri Tirai Bambu tersebut merupakan terbesar ke Indonesia.

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita menyebutkan impor dari China tersebut sebagian besar merupakan barang modal.

"Lebih banyak barang modal. Itu bagus dalam arti kalau masuk barang modal," kata dia saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Secara kumulatif dari Januari hingga Juli impor Indonesia dari China mencapai USD 24,73 miliar. Angka tersebut hampir 30 persen dari seluruh impor yang masuk dari berbagai negara.

Enggartiasto menjelaskan, selama itu bukan didominasi barang konsumsi maka impor tidak masalah. Sebab barang modal menurutnya dapat membantu meningkatkan produktivitas industri dalam negeri.

"Barang modal, bukan konsumsi, kan pertumbuhan industri baik, dari data yang dikasih BPS begitu," ujarnya.

Dia menyebutkan, barang-barang modal yang masih banyak diimpor tersebut lantaran belum tersedia di dalam negeri, Sehingga masih harus mengandalkan pasokan dari negara lain dalam hal ini China.

"Belum bisa (dipasok dalam negeri)," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Laptop China Banjiri Indonesia

Laptop
Laptop (Jason DeCrow/AP Images for Microsoft)

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat, impor dari China menuju Indonesia pada Juli 2019 sebesar USD 1,5 miliar. Komoditas utama impor tersebut adalah PC dan Laptop.

"Jenis barangnya hampir sama dengan bulan sebelumnya di sana komoditas utama adalah PC, Laptop," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Suhariyanto mengatakan, secara kumulatif dari Januari hingga Juli impor dari China mencapai USD 24,73 miliar. Angka tersebut hampir 30 persen dari seluruh impor yang masuk dari berbagai negara. 

"Kalau kita lihat per negara, impor yang kenaikannya lumayan tinggi pada bulan Juli adalah dari China di mana di sana impornya naik jadi USD 1,5 miliar, dari Jepang impor kita juga naik," jelasnya.

Sementara itu, menurut data BPS negara pemasok barang ke Indonesia selain China adalah, Jepang USD 9,09 miliar atau sekitar 10,69 persen dan Thailand USD 5,46 miliar atau sebesar 6,42 persen. Impor nonmigas dari ASEAN 19,48 persen, sementara dari Uni Eropa 8,47 persen.

"Dari sisi peranan terhadap total impor nonmigas Januari-Juli 2019, sumbangan tertinggi diberikan oleh kelompok negara ASEAN sebesar 19,48 persen sebesar USD 16,5 miliar, diikuti oleh Uni Eropa 8,47 persen atau sekitar USD 7,2 miliar," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya