Liputan6.com, Jakarta - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas kembali berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia, International Tropical Timber Organization (ITTO), Belantara Foundation, perwakilan bisnis dari Jepang dan Indonesia, dan masyarakat setempat untuk menanam 10.000 bibit pohon lokal dan berbagai pohon buah-buahan lokal di area seluas 20 ha di Desa Teluk Rimba, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau.
Inisiatif penanaman pohon tahunan yang telah berjalan untuk keenam kalinya ini merupakan salah satu wujud komitmen APP Sinar Mas untuk mendukung perlindungan dan restorasi hutan di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini sejalan dengan rekomendasi ahli ekologi tanaman dari Yokohama National University di Jepang, Professor Akira Miyawaki.
Pada kunjungannya ke area konservasi perusahaan tahun 2014 lalu, Miyawaki merekomendasikan penanaman spesies tumbuhan endemik demi mempercepat pemulihan hutan yang rusak. Sejak itu, 42.000 pohon dari berbagai spesies lokal telah ditanam di 87 ha area konservasi.
Direktur Sustainability and Stakeholder Engagement APP Sinar Mas Elim Sritaba mengatakan, restorasi dan konservasi hutan di Indonesia adalah bagian dari komitmen pihaknya yang tertuang dalam Kebijakan Konservasi Hutan (FCP).
"Dengan berkolaborasi bersama berbagai mitra, baik dari dalam maupun luar negeri seperti lewat kegiatan penanaman pohon hari ini, kita dapat berkontribusi secara nyata terhadap tantangan climate change, sesuai dengan SDG (Sustainable Development Goal/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang dicanangkan UN (United Nations/PBB)," tuturnya dalam acara 6th Year Anniversary Planting 10.000 Trees Initiatives di Kabupaten Siak, Riau, Selasa (3/9/2019).
Tahun ini, penanaman pohon dilakukan di area konservasi terdegradasi seluas 20 ha milik mitra pemasok APP Sinar Mas, PT Arara Abadi, yang berlokasi di Giam Siak Kecil. Penanaman spesies tanaman lokal akan membantu rehabilitasi kawasan tersebut, yang juga dikenal sebagai tempat tinggal harimau dan gajah Sumatra.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Partisipasi Masyarakat Sekitar
Elim melanjutkan, masyarakat setempat juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dan akan membantu perusahaan untuk melindungi kawasan tersebut dari perambahan ilegal. Di masa depan, tambahnya, masyarakat ini juga akan mendapat manfaat dari hutan yang telah dipulihkan melalui produk-produk non-kayu seperti getah pohon dan buah.
"Kenapa APP melakukan ini? Industri kami mengambil bahan baku dari hutan, yang mana jadi satu bagian dengan konservasi. Dengan konservasi, ekosistem yang ada di hutan bisa terjaga dengan baik, dan induatri kita bisa membangun ekonomi di sini," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Great Forest Wall Project Makoto Nikkawa yang turut hadir dalam acara menyampaikan, inisiatif penanaman pohon ini memainkan sejumlah peran penting, baik secara ekonomi maupun dampak terhadap iklim global.
"Kegiatan ini akan merehabilitasi dan melindungi hutan, membantu perekonomian masyarakat setempat karena dapat menjaga dan menambah mata pencaharian mereka. Kegiatan seperti ini juga akan memiliki dampak positif secara global, yaitu membantu memerangi perubahan iklim dan merawat hubungan harmonis antara manusia dan lingkungannya," ujar dia.
Advertisement