Liputan6.com, Perawang - Petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) APP Sinar Mas sempat hilang kontak dengan markas mereka ketika sedang memadamkan api di wilayah Bengkalis, Riau. Kejadian itu mereka alami saat berpatroli sore dan menemukan titik panas di hutan. TRC pun langsung turun dari helikopter untuk pemadaman.
"Kita dapatnya pas patroli di udara itu sudah hampir jam lima sore kita ketemu titik apinya. Heli kita kan tak bisa terbang sampai malam, jadi tim kita ditinggal di situ," ujar Hardi (24) pada Kamis (26/7/2019) di Perawang, Riau.
Advertisement
Baca Juga
Herdi adalah satu dari tujuh anggota TRC yang hilang kontak pada awal Juli lalu. Parahnya lagi, ternyata ia masuk ke wilayah harimau Sumatera.
Akibat hilang kontak, Hardi dan tim harus bermalam di hutan. Ternyata mereka dapat tidur seperti biasa sembari bergantian menjaga api unggun. Hardi, yang pernah berjumpa dengan beruang hitam ketika bertugas, menyebut hutan itu sebagai hotel.
Yang susah tidur justru tim di ruang monitoring yang sempat panik karena hilang kontak dengan tim lapangan sepanjang malam. Seluruh sinyal hilang pada jam sembilan malam.
"Tim distrik coba mencari tim dia hampir enam jam tapi tidak jumpa. Dari tujuh malam sampai satu malam tak menjumpai kawan-kawan di lapangan," ujar Deny Widjaya, Fire Operation Head PT Arara Abadi yang merupakan unit forestry APP Sinar Mas di Riau.
Ketika ditemukan jam tujuh pagi keesokan harinya, Hardi dan tim ditemukan masih sehat. Pada hari yang sama, mereka pun tetap melanjutkan patroli kebakaran hutan seperti biasa.
"Setelah tim datang jam tujuh pagi, kami komunikasi, kami jemput, pakai heli kami terbangkan. Karena jam 10 malam sebelumnya tim sudah tidur, jadi hari itu juga sudah patroli seperti biasa," ucap Deny.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Persiapan Mengenali Wilayah Hewan Buas
Deny menyebut sempat sedikit panik ketika terjadi hilang kontak, namun ia percaya tim sudah dibekali dengan baik. TRC yang mencari titik panas di hutan dibekali ransel berisi makanan untuk 2-3 hari dan pakaian.Â
"Panik ada pasti, tapi kami yakin kami sudah membekali tim dengan baik," ujar Deny. "Dan itu memang daerah spesies harimau sumatera," ia menambahkan.
Untuk berjaga-jaga, Deny menyebut anggota TRC diberikan pemahaman seputar fauna liar. "Kawan kawan saat ini sedang membekali teknis-teknis untuk menghindari dan mengetahui ciri habitat harimau," jelasnya.
Advertisement