Dongkrak Penjualan, Pegadaian Gandeng 22 Mitra Strategis

Pegadaian melakukan kolaborasi dengan 22 mitra yang terdiri atas perusahaan BUMN, swasta, dan satu perguruan tinggi asal Sumatera Utara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Sep 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2019, 12:00 WIB
PT Pegadaian (Persero).
PT Pegadaian (Persero).

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) terus berkolaborasi untuk memperkuat pemasaran dan penjualan produk melalui sinergi bisnis dengan berbagai mitra, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, hingga perguruan tinggi dan asosiasi di seluruh Indonesia.

Kali ini, Pegadaian melakukan kolaborasi dengan 22 mitra yang terdiri atas perusahaan BUMN, swasta, dan satu perguruan tinggi asal Medan, Sumatera Utara (Sumut).

 

"Kami akan terus membangun dan memperkuat jejaring sinergi bisnis melalui kolaborasi dengan berbagai mitra. Kolaborasi merupakan kunci perseroan untuk terus bertumbuh di tengah era disrupsi ekonomi digital," kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/9/2019).

Hingga Agustus 2019, tambah Kuswiyoto, Pegadaiantelah melakukan kolaborasi bisnis dengan 20 perusahaan BUMN, 8 perusahaan swasta, 29 perguruan tinggi, dan 4 asosiasi di seluruh Indonesia.

Kuswiyoto menjelaskan, melalui kolaborasi kekuatan bisnis masing-masing perusahaan dapat lebih dioptimalkan, sehingga memberikan nilai tambah tidak hanya bagi pengguna jasa, tetapi juga kontribusi positif pada negara. Lebih lanjut, ia menyatakan, pemasaran produk dan volume penjualan pun meningkat seiring kolaborasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengembangan Bisnis

Jelang Lebaran, Transaksi Gadai Meningkat 15 Persen
Warga saat bertransaksi di pegadaian di Jakarta, Kamis (15/6). Meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang Lebaran membuat banyak orang menggadaikan barang berharga guna memenuhi kebutuhan yang mendesak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dimulainya kolaborasi bisnis di Sumut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pegadaian dengan 22 mitra, yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Seluler, PT Kawasan Industri Medan (Persero), Radio Republik Indonesia, PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Kemudian, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Askrindo, PT Pelni, Perum Jamkrindo, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), PT Perkebunan Nusantara I, Perum BULOG, PT Nutrifood Indonesia, Grab, PT Kedai Kita, PD Pasar Kota Medan, Adimulia Hotel, Garuda Plaza Hotel, Universitas Sumatra Utara, Politeknik LP3I dan STMIK Budi Dharma.

Melalui kolaborasi ini, Kuswiyoto melanjutkan, setiap perusahaan dapat memanfaatkan kapasitas dan kapabilitas dalam melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan bisnis masing-masing.

"Selain itu, sumber daya manusia (SDM) masing-masing dapat saling bersinergi, untuk mewujudkan One Family, One Nation, One Vision to Excellence semakin nyata," seru dia.

Di sisi lain, Wakil gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah menyampaikan apresiasinya dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi titik awal perseroan dalam meningkatkan penjualan dan pemasaran produk.

"Adanya kerjasama ini sangat penting untuk mengoptimalkan sistem kerja semua belah pihak. Tidak hanya itu, adanya penandatanganan nota kesepahaman ini juga akan menjadi memberikan kontribusi positif pada negara," ujar dia.

Harga Emas Terus Naik, Ini Kata Dirut Pegadaian

Ilustrasi emas
Ilustrasi emas.

PT Pegadaian (Persero) turut menanggapi mengenai gejolak harga emas yang belakangan telah meningkat. Seperti diketahui beberapa hari terakhir harga emas per gramnya masih bertengger di lever sekitar Rp700 ribu per gram.

Direktur Pengembangan Produk dan Pemasaran, Harianto Widodo, mengatakan meningkatkan harga emas baru-baru ini hingga menembus Rp 700 ribu per gram murni akibat fluktuasi di pasar. Dirinya pun tidak dapat memastikan kenaikan harga emas, sebab emas sendiri merupakan komoditas yang diperdagangkan.

Berdasarkan catatan Pegadaian, dalam tren sepuluh tahun terakhir rata-rata kenaikan harga emas mencapai 7-8 persen. Kenaikan itu pun seiring dengan adanya dinamika global yang mengguncang pasar keuangan, sehingga banyak orang yang mengalihkan asetnya ke sektor yang lebih aman, seperti emas.

"Lalu harga menjadi naik. Jadi itu memang fluktuasi pasar," kata Harianto saat ditemui di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Seperti diketahui sampai dengan hari ini harga jual emas di Pegadaian sebesar Rp650 ribu per gram atau Rp6.650 per 0,01 gram untuk minimal pembelian. Sedangkan harga beli emas Rp645 ribu per gram atau Rp6.450 per 0,01 gram.

Sedangkan harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp2.000 pada perdagangan hari ini, menjadi Rp707.000 per gram, dari perdagangan kemarin di Rp705 ribu per gram. Emas dijual mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Dikutip dari laman logammulia.com, harga jual kembali emas Antam atau buyback juga naik Rp2.000 menjadi Rp636 ribu per gram. Untuk transaksi jual kembali (buyback) silakan datang ke Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan buyback Senin-Jumat (09.00 - 13.30), pembayaran dilakukan secara transfer pada H+0 s.d. H+3 (hari kerja).  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya