IHSG Anjlok, Ini Kata Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pergerakan IHSG lebih karena pengaruh geopolitik

oleh Bawono Yadika diperbarui 03 Okt 2019, 18:08 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 18:08 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup melemah pada perdagangan. IHSG terus berada di zona merah sejak sesi pembukaan pagi bahkan sempat berada di bawah 6.000.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengomentari hal tersebut. Menurutnya pemerintah akan terus memperbaiki dan menjaga komitmen agar pasar Indonesia tetap menarik di mata investor.

"Pemerintah komitmen memperbaiki kebijakan menjaga ekonomi Indonesia menghadapi tekanan yang sekarang berasal dari global," kata dia saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Sementara itu, dari sisi internal juga saat ini tengah ada gejolak politik. Namun dia menegaskan pemerintah mampu meyakinkan investor bahwa Indonesia masih merupakan tempat yang pas untuk berinvestasi.

"Di regional sekarang ada political. Kita fokus harapkan sampai akhir tahun instrumen yang ada di fiskal bisa jalankan APBN sampe akhir tahun dengan baik," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, upaya-upaya untuk memperbaiki iklim investasi juga akan tetap diproses dan dilaksanakan. "Artinya stabilitas makro tetap terjaga, kondisi dan policy pemerintah tetap komit," tutupnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Turun ke 6.038,52

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis ini. IHSG terus berada di zona merah sejak sesi pembukaan pagi.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (3/10/2019), IHSG ditutup melemah 16,89 poin atau 0,28 persen ke level 6.038,52. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,67 persen ke posisi 935,42.

Sebanyak 262 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 155 saham menguat dan 128 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 501.967 kali dengan volume perdagangan 16,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun.

Investor asing jual saham Rp 654,07 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.173.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tiga sektor berada di zona hijau yaitu sektor pertambangan yang naik 1,52 persen. Disusul oleh sektor konstruksi naik 1,04 persen dan sektor aneka industri yang naik 0,22 persen.

 

Saham yang Menguat dan Melemah

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara sektor yang turun sehingga menyeret IHSG ke zona merah yaitu sektor keuangan yang anjlok 0,95 persen, sektor perkebunan turun 0,67 persen dan industri dasar turun 0,43 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain ARTO naik 24,85 persen ke Rp 2.110 per saham, TFCO naik 23,22 persen ke Rp 520 per saham dan NZIA naik 20,59 persen ke Rp 820 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga membuat IHSG melaju di jalur merah antara lain BAPI yang turun 32,43 persen ke Rp 50 per saham, KRAH turun 24,4 persen ke Rp 945 per saham dan KARW turun 11,96 persen ke Rp 81 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya