Stok Menipis, Harga Daging Ayam Naik

Kenaikan harga daging ayam tidak berdampak pada penjualan.

oleh Athika Rahma diperbarui 14 Okt 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2019, 11:30 WIB
Sihmi, penjual daging ayam di Pasar Grogol, Jakarta Barat
Sihmi, penjual daging ayam di Pasar Grogol, Jakarta Barat. Dok: Tommy Kurnia/liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - [Harga daging ayam](4047227 "" dan telur ayam di pasar tradisional terpantau merangkak naik. Saat ini, daging ayam ukuran sedang dijual seharga Rp 37 ribu per kgnya.

Menurut salah satu pedagang daging ayam di Pasar Koja Baru, Doel, harga daging ayam naik dikarenakan stok sedang kurang.

"Stok lagi kurang dari peternak," ujarnya singkat pada Liputan6.com di Jakarta, Senin (14/10/2019).

 

Doel biasa mematok harga daging ayam ukuran sedang sebesar Rp 35 ribu per kgnya. Sementara untuk ukuran besar, dia menjual Rp 50 ribu per kg.

Pedagang lain, Surti, mengklaim penjualan daging ayamnya tidak mengalami perubahan meskipun harga daging ayam naik. Hal ini karena pelanggan lapaknya memang sering memesan sehari sebelumnya.

"Saya ada sistem pesan. Jadi pembeli banyak yang bilang lewat WA (WhatsApp), pesan ayam satu, pesan kepala sekilo (satu kg). Mereka nggak mengeluh kalau harga naik," tuturnya.

Di sisi lain, harga telur ayam sendiri terpantau stabil di angka Rp 24 ribu per kgnya. Untuk daging sapi masih dijual Rp 120 per kg dan daging kambing Rp 100 ribu per kg.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Daging Ayam Naik jadi Rp 36 Ribu per Kg

Daging ayam potong segar di Pasar Slipi
Daging ayam potong segar di Pasar Slipi. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Harga daging ayam broiler atau ras tengah naik di pasar tradisional. Tetapi, penurunan harga ditemui pada jenis telur ayam ras.

Salah satu pedagang ayam, Ibu Nita (49) menjelaskan, dirinya menjual daging ayam seharga Rp35 ribu per ekor. Ditempatnya, kenaikan diklaim sudah berlangsung 4 hari lamanya.

"Stok lagi kurang, makanya naik. Ini kira-kira sudah 4 harian," tuturnya kepada Liputan6.com di Pasar Kranji, Kota Bekasi, Jumat (27/9/2019).

Kata dia, kenaikan harga daging ayam biasanya terjadi di rentang harga Rp1.500 sampai Rp2.000 per ekor. Sementara kenaikan tertinggi menurutnya dibanderol sebesar Rp37 ribu per ekor.

Sementara itu, pedagang ayam lain Bapak Andri (51) memaparkan, pihaknya mematok harga daging ayam senilai Rp36 ribu per ekor. Andri mengaku kenaikan memang tak bersahabat di kalangan ibu rumah tangga.

Itu bisa dilihat dari sepinya pembeli di Pasar Kranji hari ini.

"Memang lagi naik, makanya ini kan sepi sekarang bisa ditengok," ujarnya.

Harga di Peternak Masih Rendah

Tembus Rp 50 Ribu per Kg, Peternak Keluhkan Harga Bibit Ayam Fluktuatif
Peternak memberi makan ayam pedaging broiler di kawasan Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7). Tingginya harga daging ayam juga dipengaruhi oleh kenaikan harga pakan yang masih import seiring kenaikan dolar terhadap rupiah. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Kendati demikian, ditanya secara terpisah, meski kenaikan harga daging ayam ditemui di tingkat konsumen, harga di level peternak masih anjlok.

"Harga acuan di tingkat konsumen memang Rp32 ribu per ekor. Tetapi Jika mengacu pada harga acuan Permendag harga minimal di peternak Rp18 ribu per ekor. Tetapi harga di kandang ini masih Rp16 ribu," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi

Adapun untuk harga telur hari ini dijual di kisaran Rp 22-23 ribu per kg. Harga ini diklaim mengalami penurunan sebesar Rp263 per ekor.

Penurunan ini sejalan menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional yang mengungkapkan harga ayam di Jawa Barat seharga Rp22.779 per kg. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya