Orang Kaya Ini Tidak Lagi Dinobatkan Sebagai Miliarder

Bagi seorang Dean Stoecker, butuh usaha 22 tahun agar dirinya dinobatkan sebagai miliarder.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 21:00 WIB
Demi Buktikan Siapa Paling Kaya, Pria-Pria Ini Bakar Uang
Ilustrasi Membakar Uang (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Bagi seorang Dean Stoecker, butuh usaha 22 tahun agar dirinya dinobatkan sebagai miliarder. CEO perusahaan Alteryx ini belum lama kehilangan gelar dalam satu hari karena sahamnya yang jatuh.

Hal tersebut menyeret kekayaan bersih miliknya sebesar USD 1,2 miliar atau Rp 16 triliun (1 USD = Rp 14.030)

Melansir dari Forbes, Kamis (31/10/2019) penurunan harga saham Alteryx baru-baru ini memberikan kekhawatiran kepada investor secara keseluruhan.

Walaupun saham Alteryx sebenarnya sempat tumbuh 80 persen untuk di 2019, tetap saja banyak kemungkinan yang bisa terjadi.

Kabarnya tahun ini adalah tahun yang sulit bagi saham teknologi. Banyak IPO teknologi yang mengecewakan. Bahkan tidak hanya Alteryx, Uber pun mengalami hal yang sejenis.

"Semuanya terhubung. Dinamika sejak bulan Agustus telah menimbulkan risiko di kalangan investor," jelas Steve Koenig direktur pelaksana penelitian Alteryx.

Reporter: Chrismonica

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video di bawah ini:


Ahli Waris Perusahaan Farmasi di China Jadi Miliarder dalam Semalam

Tips Keuangan/mlg
Ilustrasi tips hemat/copyright unsplash.com/@belart84

Salah satu keluarga terkaya di China baru saja memberikan hadiah kepada putranya yang berusia 24 tahun. Hadiah tersebut pengalihan saham sebesar USD 3,8 miliar atau setara dengan Rp 53 triliun (1 USD = Rp 14.011)

Pendiri Sino Biopharmaceutical Ltd. dan istrinya baru saja mentransfer seperlima dari modal saham perusahaan kepada anaknya, Eric Tse. Dalam semalam, Eric Tse dinobatkan menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Pada tahun 2018, empat konglomerat di China menempatkan uang lebih dari USD 17 miliar setara Rp 238,1 triliun pada keluarganya. Hal tersebut menjadi salah satu keuntungan bagi keluarga konglomerat.

Keluarga Sino Biopharmaceutical dan Eric Tse tidak memberikan tanggapan mengenai hadiah uang tersebut. Melansir dari Fortune, Jumat (25/10/2019) Eric Tse bersekolah di Beijing dan sekolah menengah di Hong Kong dan mendapat gelar keuangan atau finance degree.

Eric Tse mengaku ia akan berusaha untuk tidak menonjolkan diri atas kekayaannya dan menampilkan diri untuk masuk ke dalam situs berita. Eric Tse juga akan memberitahukan kepada banyak orang bahwa kekayaannya adalah hasil kerja keras keluarganya.

Gabungan saham Sino Biopharmaceutical adalah sekitar USD 8,5 miliar. Dalam pernyataan yang terpisah, perusahaan tersebut menunjuk Eric Tse sebagai direktur eksekutif. Kompensasinya ditetapkan sebesar USD 498 juta setahun, dan ditambah bonus diskresioner.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya