Subsidi Tol Laut Naik Jadi Rp 346 Miliar pada 2020

Ada 6 trayek tol laut yang saat ini sedang dilelang ke perusahaan swasta.

oleh Athika Rahma diperbarui 01 Nov 2019, 19:19 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2019, 19:19 WIB
20161025-Tol-Laut-IA4
Petugas bersiaga sebelum keberangkatan KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko menyebutkan, anggaran subsidi tol laut untuk tahun depan akan naik menjasi Rp 346 miliar.

Angka ini lebih besar dari subsidi tol laut tahun ini yang mencapai Rp 300 miliar, yang juga sudah mengalami penyesuaian. Kenaikan ini dipicu penambahan trayek tol laut 2020 mendatang.

"Anggaran tol laut tahun depan sekitar Rp 346 miliar, ya naik dari tahun ini yang sekitar Rp 300 miliaran, karena nambah trayek," ujarnya di Gedung Kementerian Perhubungan, Jumat (01/11/2019).

Wisnu juga menyebutkan ada 6 trayek yang saat ini sedang dilelang ke perusahaan swasta. Lelangnya akan dimulai pada pertengahan November tahun ini dan bersifat tidak mengikat.

Kemudian, ada satu penambahan trayek di Jalur Selatan, yaitu di Cilacap. Pelabuhan baru di sana akan jadi titik masuknya.

"Nanti ditarik ke Bali, lalu ke Pacitan," ungkapnya.

Sementara hingga saat ini, jumlah trayek tol laut sudah mencapa 19 trayek dan akan bertambah menjadi 23 trayek di tahun 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Perintahkan Menteri Kejar Perusahaan Swasta yang Monopoli Tol Laut

20161025-Tol-Laut-IA6
Petugas berjaga didekat KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). Tol Laut tersebut bertujuan menekan disparitas harga di Natuna. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung tol laut saat memimpin rapat terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Kemaritiman dan Investasi. Dia menyebut, keberadaan tol laut mendapat tanggapan positif dari pemerintah daerah dan masyarakat.

Bahkan, kata Jokowi, masyarakat mengusulkan agar trayek dan frekuensi tol laut ditambah.

"Frekuensi ditambah, rute trayeknya juga diperbanyak, tetapi ada keluhan setelah ada tol laut itu, inflasi turun," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Jokowi menyebut, dari laporan yang dikantonginya akhir-akhir ini rute tol laut dikuasasi perusahaan swasta tertentu. Akibatnya, harga barang melonjak karena ditentukan oleh perusahaan tersebut.

Namun, dia mengaku belum mengetahui perusahaan swasta mana yang dimaksud.

"Saya belum dapat ini swastanya siapa, sehingga harga barang ini ditentukan oleh perusahaan ini," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta para menteri segera mengejar perusahaan swasta yang menguasai tol laut. Jokowi ingin keberadaan tol laut dinikmati masyarakat dan bisa menekan harga barang.

"Ini tolong dikejar dan diselesaikan. Saya enggak tahu apakah perlu intervensi dari Menteri BUMN untuk melakukan ini tapi paling tidak harus diberikan kompetisi, paling tidak ada kompetitornya," ucap Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya