Liputan6.com, Jakarta - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) kerap kesulitan memperoleh akses pembiayaan, baik perbankan maupun non-bank. Oleh karena itu, dukungan pembiayaan dan investasi menjadi salah satu program utama Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) di bawah kepemimpinan Menteri Teten Masduki.
"Dukungan pembiayaan dan investasi kepada UMKM harus ditingkatkan. Catatan BI dan OJK mengenai penyerapan kredit perbankan untuk UMKM masih kurang," kata dia, di kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Oleh karena itu, menurut dia, perlu ada inovasi baru dalam pemberian pembiayaan untuk UMKM. Mengingat saat ini perbankan juga seoalah kesulitan menyalurkan pembiayaan kredit maupun nonkredit kepada para pelaku UMKM tersebut.
"Selama ini bank, kan, menyalurkan kepada pelaku usaha secara satu per satu. Ini mungkin sedikit menyulitkan. Terlebih kadang perbankan tidak mengetahu bagaimana rekam jejak pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman," ujarnya.
Dia mengungkapkan salah satu cara baru mendorong kemudahan pembiayaan UMKM adalah menggandeng perusahaan-perusahaan digital untuk turut menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Memang betul untuk memperbesar UMKM kita akan bekerja sama dengan aplikasi melalui Go Online. Kita sudah bertemu dengan Gojek, Tokopedia dan Buka Lapak. Tapi tidak menutup kemungkinan aplikasi luar negeri bisa menjual produk UMKM," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ide Baru
Dia menilai perusahaan-perusahaan digital tersebut sering melahirkan ide-ide baru. Terlebih saat ini mereka telah bermitra dengan banyak UMKM Tanah Air. Sehingga mereka dapat mendata serta mengidentifikasi UMKM yang layak mendapat akses pembiayaan modal dengan mudah.
"Kemarin kami sudah undang Gojek. Mereka punya banyak mitra UMKM, terutama di sektor kuliner. Nanti kita bisa gelontorkan pembiayaan ke situ saja dan Gojek yang salurkan ke UMKM, jadi tidak individual," katanya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement