Akhir Pekan, Rupiah Melemah Tipis Terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolara AS pada Jumat ini sedikit melemah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Nov 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 11:15 WIB
20161109- Donald Trump Unggul Rupiah Terpuruk-Jakarta-Angga Yuniar
Rupiah pada saat istirahat siang ini tercatat melemah sebesar 162 poin atau turun tajam 1,24 persen ke kisaran Rp 13.246 per dolar AS, Jakarta, Rabu (9/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Jumat ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (8/11/2019), rupiah dibuka di angka 14.009 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.997 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 14.009 per dolar AS hingga 14.026 per dolar AS. jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 2,59 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.020 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.040 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat, mengatakan Beijing telah menyatakan setuju untuk melakukan koordinasi penurunan tarif dan dengan nilai yang sama pada saat penandatanganan fase pertama.

"Pernyataan ini melegakan pasar karena sebelumnya ada indikasi potensi batalnya penandatangan ketika diumumkan penandatanganan kesepakatan dagang AS-China waktunya diundur ke Desember," katanya seperti dikutip dari Antara.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mata Uang Negara Asia Menguat

Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ia menambahkan pagi ini (8/11) mata uang kuat di kawasan Asia seperti yen Jepang dan dolar Hong Kong menguat terhadap dolar AS.

"Mestinya penguatan mata uang kuat Asia itu menjadi sentimen positif bagi rupiah, tetapi rupiah bergerak melemah meski stabilitasnya masih terjaga," katanya.

Ia mengatakan terjaganya stabilitas rupiah seiring dengan posisi cadangan devisa Indonesia yang meningkat. Berdasarkan catatan Bank Indonesia, posisi cadangan devisa per Oktober 2019 tercatat sebesar 126,7 miliar dolar AS, naik dari posisi September 2019 sebesar 124,3 miliar dolar AS

"Posisi cadangan devisa itu akan membantu mendukung rupiah dan stabilitas rupiah ke depan di tengah permintaan valas dolar AS yang biasanya meningkat menjelang akhir tahun," katanya.

Ia memprediksi kemungkinan pelemahan rupiah berlanjut hingga akhir perdagangan sore ini menuju kisaran Rp14.000 hingga Rp14.030 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya