Rupiah Lesu Usai Indonesia Catat Defisit APBN 2024 Rp 507,8 Triliun

Rupiah mengalami pelemahan pada Senin, 6 Januari 2025. Rupiah ditutup melemah tipis 1 point terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat menguat 20 point dilevel 16.198 dari penutupan sebelumnya di level 16.196.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Jan 2025, 17:20 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 17:20 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Rupiah mengalami pelemahan pada Senin, 6 Januari 2025. Rupiah ditutup melemah tipis 1 point terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat menguat 20 point dilevel 16.198 dari penutupan sebelumnya di level 16.196.

“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang 16.150-16.210,” kata Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Rupiah melemah beberapa waktu setelah rilis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mencatatkan defisit Rp.507,8 triliun atau 2,29% terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Pasar terus mengamati Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2024 mencatatkan defisit Rp507,8 triliun atau setara 2,29% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit itu melebar dari capaian tahun sebelumnya atau 2023, yaitu Rp.347,6 triliun atau 1,65% terhadap PDB,” papar Ibrahim.

“Secara keseluruhan, APBN 2024 memang didesain 2,29% terhadap PDB. Artinya, pemerintah sudah memperkirakan bahwa defisit APBN 2024 akan lebih besar dari 2023,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pemerintah memperkirakan defisit APBN 2024 akan mencapai 2,7%, karena kondisi makroekonomi semester I/2024 yang berat. Target awal defisit APBN adalah sebesar Rp.522.8 triliun. Sementara itu, pendapatan negara 2024 mencapai Rp.2.842,5 triliun atau naik 2,1% secara tahunan (yoy) dibanding 2023, menurut catatan Kementerian Keuangan.

Pendapatan negara pada tahun 2024 berasal dari penerimaan pajak 1.932,4 triliun, kepabeanan dan cukai Rp 300,2 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 579,5 triliun, dan hibah Rp 30,3 triliun.

Kondisi Eksternal Terkini

Pada Desember 2024, Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve telah memperingatkan bahwa inflasi yang lesu dan kekuatan di pasar tenaga kerja akan membuat suku bunga tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.

 

 

Komentar Terbaru Pejabat The Fed

The Fed
The Fed (www.n-tv.de)

Komentar terbaru dari pejabat The Fed juga mendukung gagasan ini. Gubernur Adriana Kugler dan Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan bahwa bank sentral masih belum menyatakan kemenangan atas inflasi, dan mengamati pasar tenaga kerja dengan saksama untuk mencari tanda-tanda pelemahan.

“Inflasi yang lesu dan pasar tenaga kerja yang kuat membuat The Fed kurang bersemangat untuk memangkas suku bunga. Fokus minggu ini adalah pada data penggajian nonpertanian yang akan datang untuk isyarat lebih lanjut tentang suku bunga,” ungkap Ibrahim.

Dia menyebut, fokus minggu ini sepenuhnya tertuju pada data inflasi utama untuk bulan Desember, yang kemungkinan akan menjadi faktor dalam ekspektasi untuk stimulus lebih lanjut di negara itu.

“Beijing diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran fiskal pada tahun 2025 untuk mendukung ekonomi China, yang tengah bergulat dengan deflasi yang terus-menerus selama bertahun-tahun dan penurunan pasar properti,” paparnya. Adapun Presiden Terpilih AS Donald Trump juga berencana mengenakan tarif perdagangan yang tinggi terhadap China, yang dapat memacu respons stimulus yang lebih kuat dari Beijing.

Kurs Rupiah Hari Ini 6 Januari 2025

Nilai Tukar Rupiah Menguat Atas Dolar
Teller tengah menghitung mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Junat (23/11). Nilai tukar dolar AS terpantau terus melemah terhadap rupiah hingga ke level Rp 14.504. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS menguat pada Senin pagi, 6 Januari 2025. Rupiah  menguat 12 poin atau 0,07 persen menjadi 16.185 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 16.197 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah terbatas.

“Rupiah diperkirakan akan dibuka datar dengan kecenderungan melemah terbatas,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Kendati dolar AS melemah pada Jumat (3/1), tetapi investor turut mencermati pelemahan besar yuan yang berada di level terendah dalam dua terakhir, yakni 7,3194 per dolar AS atau melemah 0,3 persen. Hal ini menyebabkan adanya sentimen negatif pada mata uang Asia dan regional.

“Pemerintah China membiarkan pelemahan mengantisipasi kebijakan tarif Trump,” ungkap Lukman.

Investor juga disebut menantikan data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur China pada hari ini yang diperkirakan sedikit lebih tinggi menjadi 51,7 dibandingkan 51,5 pada bulan lalu.

“Rupiah hari ini berkisar 16.150-16.250 per USD,” kata dia.

 

Indonesia Kebanjiran Rp 1,08 Triliun Modal Asing di Awal 2025

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing mengalir masuk pada awal Januari 2025. Dihitung sepanjang 2024 hingga awal 2025, tercatat masih banyak modal asing yang masuk ke Indonesia.

Direktur Eksekutif Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, berdasarkan data transaksi 30 Desember 2024 – 2 Januari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 1,08 triliun

“Nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 1,08 triliun, terdiri dari beli neto Rp 0,32 triliun di pasar saham, beli neto Rp 1,94 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp 1,17 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Ramdan dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, Minggu (5/1/2025).

Ramdan menambahkan, selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 31 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 15,74 triliun di pasar saham, Rp 34,59 triliun di pasar SBN dan Rp161,99 triliun di SRBI.

 

Infografis Nilai Tukar Rupiah
Infografis Nilai Tukar Rupiah (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya