Liputan6.com, Jakarta Hari demi hari, pelamar pada pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 terus melonjak tajam. Hingga Jumat, 15 November 2019 sore, total pendaftar sudah mencapai lebih dari 2,1 juta orang.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan melalui Twitter resminya, @BKNgoid, hingga Jumat (15/11/2019) pukul 15.43 WIB, status pendaftar CPNS yang telah membuat akun di portal sscasn.bkn.go.id ada sebanyak 2.141.757 orang.
Dari jumlah tersebut, 560.233 orang diantaranya sudah mengisi formulir, dan 195.259 orang telah submit formasi CPNS pilihannya.
Advertisement
Baca Juga
Kumpulan angka tersebut meningkat sebanyak 400.000 lebih dibanding hari sebelumnya, yaitu Kamis (14/11/2019) pukul 15.43 WIB.
Adapun status pendaftar CPNS yang telah membuat akun di portal sscasn.bkn.go.id pada waktu tersebut menurut Badan Kepegawaian Negara (BKN), ada sebanyak 1.731.661 orang.
Dari jumlah tersebut, 382.549 orang diantaranya sudah mengisi formulir, dan 115.014 orang telah submit formasi CPNS pilihannya.
Hal ini menunjukkan, setelah sehari penuh (24 jam) dari laporan terakhir, ternyata jumlah pelamar bertambah sebanyak 410.096 orang. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir pendaftaran CPNS 2019.
BKN Temukan Pelamar Siluman CPNS
Tidak hanya desa, ternyata ada juga CPNS siluman. Badan Kepegawaian Negara (BKN) mendeteksi ada oknum-oknum nakal yang mengerahkan CPNS siluman alias fiktif untuk mendaftar di suatu instansi.
Apa tujuannya? BKN mencurigai ada orang yang ingin membuat formasi CPNS terlihat banyak pelamar. Alhasil, orang-orang lain menjadi ogah mendaftar karena berpikir akan banyak saingan.
Pihak BKN menemukan hal tersebut saat memeriksa dokumen-dokumen pelamar tes CPNS tahun 2018. Saat itu banyak peserta gagal lolos seleksi administrasi karena dokumen yang di-submit tampak asal-asalan.
"Ternyata dulu itu ada orang yang dikerahkan untuk masuk ke dalam salah satu formasi sehingga seolah-olah yang daftar itu banyak. Tujuannya biar kalau di situ sudah banyak, maka (pelamar) mencari yang lain, yang kira-kira pendaftarnya sedikit," jelas Plt. Kabiro Humas BKN Paryono kepada Liputan6.com, Jumat (15/11/2019).
Paryono menjelaskan jika pendaftar formasi terlihat banyak, maka akan ada efek psikologis bagi pelamar lainnya, yakni berupa ragu untuk bersaing di formasi tersebut.
Padahal, pelamar di formasi itu dicurigai banyak peserta CPNS fiktif. Pelamar yang awalnya terlihat banyak pun langsung menjadi sedikit ketika proses seleksi administrasi selesai.
"Dokumen yang diunggah banyak yang tidak sesuai. Mereka sudah submit, tetapi begitu diperiksa itu banyak dokumen yang tidak sesuai begitu diverifikasi, sehingga mereka tidak lolos seleksi amdinistrasi. Wong, dia itu hanya untuk mengacaukan saja," ujar Paryono.
Sekadar informasi, tahun lalu peserta CPNS memang bisa melihat berapa jumlah orang yang sudah melamar di suatu instansi. Untuk menghindari kejadian sama terulang, maka tahun ini jumlah pelamar ke suatu formasi sengaja tidak ditampilkan.
Advertisement