Pelindo II Catat Laba Rp 2,21 Triliun pada Kuartal III 2019

Perusahaan pelat merah tersebut mengantongi laba Rp 2,21 triliun, naik 18,38 persen dari capaian laba di periode yang sama tahun lalu.

oleh Athika Rahma diperbarui 20 Nov 2019, 20:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 20:30 WIB
Bangun Kawasan Industri Baru Bengkulu Siapkan 700 Hektare Lahan
Daya dukung pelabuhan untuk memperlancar arus transportasi hasil industri di Bengkulu mulai dilakukan pembenahan oleh PT Pelindo II sebagai operator pelabuhan Samudra Pulau Baai Bengkulu (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II catat kinerja positif hingga kuartal III 2019. Perusahaan pelat merah tersebut mengantongi laba Rp 2,21 triliun, naik 18,38 persen dari capaian laba di periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan usaha juga tercatat naik 2,41 persen dari tahun 2018, yaitu sebesar Rp 8,56 triliun. Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya optimistis akan melebihi laba tahun lalu yang sebesar Rp 2,43 triliun.

"IPC (sebutan lain Pelindo II) optimistis laba bersih tahun ini bisa melampaui laba bersih perusahaan tahun 2018 sebesar Rp 2,43 triliun," ujarnya sebagaimana dikutip Liputan6.com dari keterangan resmi, Rabu (20/11/2019).

Lanjut Elvyn, perusahaan akan memaksimalkan capaian revenue stream dan throughput pada 2 bulan tersisa di tahun 2019. Melihat kinerja operasional perusahaan, trafik arus peti kemas hingga kuartal III tercatat sebesar 5,62 juta TEUs, naik dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 5,58 juta TEUs.

Demikian untuk arus non peti kemas sebesar 43,2 juta ton, naik 1,14 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 42,7 juta ton.

Sementara itu, di sisi arus kapal yang keluar masuk pelabuhan, terjadi penurunan sebesar 2%, yaitu dari 158,3 juta GT menjadi 154,5 juta GT. Elvyn tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya penurunan ini berhubungan dengan melemahnya arus ekspor dan impor nasional.

Di sisi lain, Pelindo II mencatat kenaikan arus penumpang, dari 505 ribu penumpang menjadi 905,5 ribu penumpang. Angka ini tumbuh 81,11 persen dan menjadi bukti bahwa moda transportasi laut kembali dipilih sebagai alternatif.

“Arus penumpang yang tumbuh 81,11% persen menunjukkan bahwa moda transportasi laut kembali menjadi alternatif. Kedepannya Pelindo II akan melakukan moderninasi dan digitalisasi sarana dan prasarana di terminal penumpang,” katanya.

Dirut Pelindo II Nilai Perlu Holding untuk Dongkrak Kualitas Pelabuhan

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC, Elvyn G Masassya.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC, Elvyn G Masassya.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC, Elvyn G Masassya menyebutkan saat ini pembentukan induk usaha atau holding menjadi salah satu solusi tepat untuk meningkatkan kualitas dan standar pelabuhan di Indonesia. Pemerintah lewat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki 4 perusahaan pengelola pelabuhan yaitu Pelindo 1, 2, 3 dan 4.

Holding dinilai sangat tepat untuk masa depan pelabuhan di Tanah Air. Pasalnya, ke empat perusahaan pelat merah tersebut akan menjadi satu standarisasi.

"Indonesia ini ada Pelindo 1,2,3 dan 4, beda area pengelolaan tapi in prinsip basis yang ditawarkan kan sama, jasa," kata dia, dalam acara diskusi di Gedung BUMN, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Pengguna jasa tentunya menginginkan biaya yang sama di masing-masing daerah. Untuk itu, perlu ada standarisasi pelayanan yang sama di seluruh pelabuhan di Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke.

"Bagi pengguna jasa dia ingin kualitas yang sama, dia ingin standar yang sama, dia ingin biaya atau charge yang relatif sama. Nah untuk bisa membuat ini dengan konektivitas Sabang sampai Merauke maka saya memang punya view sebaiknya Pelindo itu dijadikan holding agar satu sistem satu standarisasi operasional," ujarnya.

Dia mencontohkan, jika di Pelabuhan Tanjung Priok dalam waktu satu jam dapat mengangkat 30 peti kemas, maka di pelabuhan daerah lain pun harus sama. Begitu pula dengan standar pelayanan yang lainnya, harus seragam.

"Ini namanya standarisasi intrastructure, standarisasi operasional. Dan solusi yang paling cepat untuk itu adalah holding," ujarnya.

Penguatan Sisi Keuangan

Pelindo II Anggarakan Miliaran Rupiah Perbaiki Pelabuhan di Palembang
Salah satu alat berat di Pelabuhan Boom Baru Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Selain itu, dengan adanya holding tersebut, keuangan perseroan akan semakin menguat sebab memiliki satu induk yang sama. Dan masing-masing regional dapat fokus ke pelayanan.

"Dengan holding, akan ada kekuatan dari sisi keuanggan karena menjadi satu legal entity di atas kemudian di bawahnya adalah operating-operating," ujarnya.

Kendati demikian dia menegaskan holding bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan. Perlu dilakukan kajian yang menurutnya akan memakan waktu hingga enam bulan lamanya.

"Saat ini saya sedang mendiskusikan secara mendalam dengan pak menteri, dengan pak wamen konsep holding yang paling pas untuk saat ini dengan perkembangan yang ada," ujarnya.

Dia optimis, jika semuanya berjalan dengan lancara maka holding pelabuhan sudah dapat berjalan di pertengahan tahun depan.

"Tetapi apakah akan jadi holdinng? saya juga haqul yakin Pelindo itu akan jadi holding dan bahkan mungkin someday in the future akan hanya ada satu pelabuhan di Indonesia, Pelindo in Corporated yang mengelola Sabang sampai Merauke, tapi tentu ada region-region lainnya," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya