Erick Thohir Telah Kantongi Nama Direksi Baru Garuda Indonesia

Karena Garuda adalah perusahaan terbuka (Tbk), maka harus melewati proses yang cukup panjang.

oleh Athika Rahma diperbarui 10 Jan 2020, 11:05 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 11:05 WIB
Onderdil Harley Davidson dan Brompton
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mengantongi nama-nama direksi baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Hal itu diungkapkannya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

"Sudah ada. Insyaallah hari ini direksinya sudah ada, jajaran komisaris masih minggu depan," tutur Erick.

Ketika ditanya lebih spesifik, Erick enggan menjawab. Menurut dia, karena Garuda adalah perusahaan terbuka (Tbk), maka harus melewati proses yang cukup panjang.

Dirinya juga ingin memastikan agar orang yang mengisi posisi direksi Garuda Indonesia sesuai dengan kebutuhan.

"Nanti saya ngomong, dibilang melanggar, padahal mohon maaf, kadang kita sebagai pemegang saham ingin pastikan figur yang diberikan adalah figur yang tepat," ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya bakal menghormati aturan pasar modal terkait keterbukaan informasi untuk menghindari konflik institusi.

"Saya tidak mau cari problem dengan institusi lain, yang ada nanti dibilang arogan. Padahal kita maunya transparan. Saya percaya mekanisme penilaian publik kadang lebih mantap daripada birokrasi kegendutan," ungkapnya.

Sementara, Garuda Indonesia akan mengadakan RUPSLB pada 22 Januari 2020. Meski belum jelas agenda RUPSLB tersebut, kemungkinan besar akan ada penetapan direksi definitif Garuda Indonesia nantinya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Garuda Indonesia Alihkan Rute Penerbangan Eropa dari Wilayah Udara Iran-Irak

Pesawat Garuda Indonesia
(Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Sebelumnya, Maskapai nasional Garuda Indonesia memutuskan tidak melewati kawasan udara Iran dan sekitarnya, untuk jalur udara rute penerbangan dari dan menuju Eropa. 

Keputusan ini menyusul adanya larangan terbang yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) pascaketegangan yang tengah terjadi di kawasan tersebut. 

“Garuda Indonesia menyesuaikan jalur penerbangan dari dan menuju Eropa dari yang sebelumnya melewati wilayah udara Bucharest dialihkan ke wilayah udara Mesir dan Yunani. Dengan demikian, seluruh layanan operasional Garuda Indonesia pada rute tersebut tetap berlangsung normal seperti biasa," ujar Pejabat Direktur Operasi Garuda Indonesia, Tumpal M. Hutapea, dalam keterangannya, Rabu (8/1/2020).

Dia mengatakan jika pihaknya akan terus memantau secara intensif perkembangan lebih lanjut kondisi tersebut. Serta berkoordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan terkait dalam memastikan aspek safety & security layanan operasional Garuda Indonesia tetap terjaga.

Sebelumnya Lembaga Penerbangan Federal AS mengeluarkan pemberitahuan mengenai pembatasan penerbangan, yang melarang operator penerbangan sipil AS beroperasi di wilayah udara Irak, Iran, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman.

FAA akan terus memonitor peristiwa di Timur Tengah dan akan terus berkoordinasi dengan mitra keamanan nasional dan berbagi informasi dengan maskapai penerbangan AS dan otoritas penerbangan sipil asing lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya