Pesawat Ukraina Jatuh, Maskapai Asia Ramai-ramai Hindari Wilayah Udara Iran

Iran telah melayangkan serangan balasan kepada Amerika Serikat

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2020, 12:30 WIB
Singapore Airlines
Singapore Airlines mengoperasikan pesawat Airbus A350-900ULR (Ultra Long Range) terbaru untuk penerbangan terpanjang. (dok. Singapore Airlines/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa maskapai penerbangan Asia mengatakan bahwa mereka akan menghindari wilayah udara Iran. Singapore Airlines mengatakan telah mengalihkan semua rute penerbangan dari wilayah udara Iran.

Pengumuman itu muncul setelah Iran meluncurkan lebih dari satu lusin rudal balistik ke arah pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak.

“Mengingat perkembangan terbaru di wilayah ini, semua penerbangan SIA masuk dan keluar Eropa dialihkan dari wilayah udara Iran,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan kepada CNBC yang dikutip Liputan6.com, Rabu (8/1/2020).

“Kami sedang memantau situasi dengan cermat dan jika perlu akan segera membuat penyesuaian yang sesuai dengan rute kami.”

China Airlines Taiwan juga mengatakan tidak akan terbang di wilayah udara Iran atau Irak karena ketegangan yang sedang terjadi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Maskapai Lainnya

Ilustrasi maskapai Air China
Ilustrasi maskapai Air China (Wikimedia Commons)

Maskapai penerbangan terbesar di Taiwan, China Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan terus memantau situasi dan menyesuaikan rute.

Maskapai penerbangan Taiwan lainnya, EVA Air, dan Malaysia Airlines juga juga akan menghindari terbang di wilayah udara Iran.

Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah kematian jendral top Iran, Qasem Soleimania, Jumat lalu. Iran bersumpah akan membalas dendam perbuatan AS tersebut.

Sementara itu, Administrasi Penerbangan Federal AS mengeluarkan pemberitahuan mengenai pembatasan penerbangan yang melarang operator penerbangan sipil AS beroperasi di wilayah udara Irak, Iran, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman.

FAA akan terus memonitor peristiwa di Timur Tengah dan akan terus berkoordinasi dengan mitra keamanan nasional dan berbagi informasi dengan maskapai penerbangan AS dan otoritas penerbangan sipil asing lainnya.

Reporter : Helena Yupita

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya