Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, mengatakan akan mendorong digitalisasi produk dan layanan keuangan. Selain itu, Womboh juga mendorong pemanfaatan teknologi dalam mendukung kepatuhan regulasi.
Hal itu merupakan salah satu kebijakan strategis PJK di 2020, yang ia paparkan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020, di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
"Untuk itu kita terus mendorong perkembangan fintech, dan juga kita akan mempercepat perluasan jaringan, dan juga diperbankan pelayanan digital banking, open banking, asuransi, dan tentunya semua akan kami eksplore," ungkapnya.
Advertisement
Baca Juga
Wimboh berencana segera mempercepat upaya digitalisasi di sektor jasa Keuangan dengan mempermudah perizinan produk dan layanan keuangan berbasis digital.
"Kami akan menggunakan perizinan yang terintegrasi, dengan perbankan dan pemerintah lainnya, karena hal ini penting dan saling berkaitan," ujarnya.
Maka pihaknya akan mengkaji virtual perbankan, serta mengembangkan pengaturan dan pengawasan berbasis teknologi.
Selain itu, OJK juga akan mempercepat penyediaan akses keuangan masyarakat, serta melindungi konsumen. Dengan cara mengembangkan instrumen pendukung proyek-proyek infrastruktur, dan industri hulu hilir serta pemberdayaan UMKM, termasuk instrumen berbasis syariah dan obligasi daerah, serta mengembangkan instrumen berwawasan lingkungan untuk mendukung Sustainable Development Goals.
"Tentunya kami akan mendukung dengan pengembangan UMKM baik berbasis sentral maupun konvensional. Termasuk obligasi daerah, termasuk yang berbasis lingkungan," jelasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masuk UMKM
Dalam upaya ini OJK akan terus aktif mendorong untuk masuk ke UMKM, dan juga terhadap perluasan usaha mikro, serta meningkatkan edukasi dan membuka akses layanan keuangan sejak usia dini.
OJK akan memberikan akses anak-anak sekolah terutama jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), untuk mempunyai tabungan digital.
Model tabungan yang ingin diwujudkan adalah tabungan dengan model teknologi digital, bukan konvensional. Pihaknya pun sudah bekerja sama dengan berbagai daerah untuk mengoptimalkan peran percepatan akses keuangan setiap daerah.
"Tentunya kita harapkan 2020 semua SMP akan mempunyai tabungan secara elektronik, dan Kami akan memperkuat aspek perlindungan konsumen melalui peningkatan kualitas pengawasan market conduct," pungkasnya.
Advertisement