Gapensi Ajak Pelaku Industri Perkuat Peran di Pembangunan Nasional

Gapensi mengajak para pelaku industri konstruksi untuk bersinergi dalam meningkatkan perannya dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2020, 19:20 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2020, 19:20 WIB
Tahun Ini, Target Produksi Baja Nasional Mencapai 17 Juta Ton
Pekerja menyelesaikan konstruksi baja untuk bangunan bertingkat di Jakarta, Jumat (5/4). Kementerian Perindustrian menargetkan produksi baja nasional mencapai 17 juta ton pada 2019. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) mengajak para pelaku industri konstruksi untuk bersinergi dalam meningkatkan perannya dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Melalui infrastruktur, diklaim mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia.

Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman menyatakan saat ini kondisi dunia industri konstruksi nasional tidak dalam kondisi yang terlalu menggembirakan.

"Pembangunan infrastruktur nasional secara besar-besaran dalam lima tahun terakhir ini belum diikuti secara linier dengan tumbuh perkembangnya industri pendukungnya seperti industri manufaktur dan material untuk keperluan konstruksi," kata dia di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Tidak hanya itu, Andi menambahkan, serbuan teknologi dan material konstruksi impor, serta masuknya investasi industri manufaktur dari luar tanpa melalui strategi yang tepat sering tidak memberikan efek positif bagi industri nasional.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kebijakan Perdagangan

Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Demikian juga kebijakan perdagangan dari pemerintah terkait expor-impor misalnya, membuat investor industri nasional sangat sering kesulitan membuat strategi-strategi pengembangan bisnisnya.

"Masalah ini tentu tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tapi konstribusi seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan sesuai dengan kapasitas masing-masing," tambah dia.

Untuk itu menurut Andi Rukman, Gapensi berinisiasi mengumpulkan potensi industri konstruksi nasional dengan untuk menggandeng asosiasi-asosiasi industri konstruksi nasional seperti dari ARI (Aliansi Rebar Indonesia), APJEBI (Asosiasi Pabrikan Jembatan Baja Indonesia), ASPATINDO (Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia), APBINDO (Asosiasi Pabrikan Baja Indonesia), ARFI (Asosiasi Roll Former Indonesia) dan lain-lain.

"Agar semua kompak saling mendukung dan membuat komitmen untuk saling menguatkan satu sama lain demi tumbuhkan besarnya industri konstruksi nasional," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya