Menteri ESDM Bantah Isu Kenaikan Harga Elpiji

saat ini Kementerian ESDM masih melakukan kajian mengenai sistem penyaluran subsidi Elpiji tertutup.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Jan 2020, 20:45 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2020, 20:45 WIB
Arifin Tasrif
Menteri ESDM Arifin Tasrif (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan tidak ada kenaikan harga Elpiji 3 Kilogram (Kg) dengan diterapkannya penyaluran subsidi tertutup.

Arifin menjelaskan, sampai saat ini belum ada penyataan resmi mengenai kenaikan harga Elpiji bersubsidi 3 Kg. Dia pun menduga ada pihak yang berspekulasi mengenai hal tersebut.

"Sebetulnya tidak ada pernyataan resmi dari kementerian mengenai Elpiji 3 kg. Ini kita juga sempat terkejut kenapa ini bisa terekspos, apakah spekulasi,‎" kata Arifin, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Menurutnya, saat ini Kementerian ESDM masih melakukan kajian mengenai sistem penyaluran subsidi Elpiji tertutup, agar subsidi digunakan oleh pihak yang memang berhak mendapatkannya.

"Ini akan melibatkan banyak pihak, stakeholder terkait, terutama mengenai pengabsahan data di lapangan," ujarnya.

Arifin melanjutkan, meski sudah ada mekanisme yang akan diterapkan, tetapi perlu dilakukan sosialisasi ke masyarkat. "Karena banyak masyarakat yang belum paham kalau seandainya diterapkan pola harga sama, diberikan bantuan langsung tunai melalui kartu, atau alternarif lainnya," tuturnya.

Dia mengungkapkan, untuk menerapkan penyaluran subsidi Elpiji tertutup agar tepat sasaran, seharusnya melibatkan Pertamina sebagai operator yang di‎tugaskan menyalurkan Elpiji bersubsidi.

"Kan seharusnya ada permintaan dari Pertamina yang mensupply Elpiji. Karena Elpiji disubsidi melalui Pertamina. Ini Pertamina belum ada," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

DPR Ingatkan Pemerintah Tak Gegabah Salurkan Subsidi Elpiji 3 Kg

Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Pekerja melakukan proses pengisian LPG ke tabung Elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Pertamina meningkatkan produksi pengisian tabung Elpiji 3 Kg sebanyak 4 persen selama bulan Ramadan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Anggota DPR mengingatkan pemerintah tidak gegabah menerapkan penyaluran subsidi Elpiji secara tertutup. Sebab hal ini telah menciptakan keresahan di masyarakat.

Anggota Komisi VII Dari F‎raksi Gus Irawan Pasaribu, mengaku sepakat dengan penertiban penyaluran subsidi Elpiji agar tepat sasaran dan hanya digunakan pihak yang berhak.

Namun pemerintah perlu berhati-hati dalam penerapanya. "Untuk mengindahkan yang salah sasaran kita sepakat, ini harus hati-hati," kata Gus, dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM, di Gedung DPR Jakarta, Senin (27/1/2020).

Dia pun menjamin, subsidi Elpiji tidak dicabut dan penyaluran subsidi Elpiji tepat sasaran. Pasalnya, subsidi untuk Elpiji telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Tolong agak lebih hati-hti, soal ini nggak ada yang dicabut. Kalau lebih tertib dengan alaterntif ya apakah tertutup subsidi langsung ke orangnya, kalau subsidi ada di APBN," tutur dia.

Anggota Komisi VII DPR‎ Fraksi Partai Nasdem Charles Meikyansyah mengungkapkan, rencana penerapan penyaluran subsidi tertutup telah membuat masyarakat resah.

Ini bahkan memicu penimbunan dan kenaikan harga Elpiji 3 kg. "Beberapa masyarakat juga mulai ngepul membeli elpiji 3kg di luar kebutuhan mereka, di luar biasanya," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya