Jalur KA Cibatu-Garut Bakal Operasi Komersial Februari 2020

Dirut KAI Edi Sukmoro melakukan pengecekan reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2020, 16:45 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 16:45 WIB
BSatu gerbong kereta api tengah melintasi di jalur CIbatu Garut, Jawa Barat
BSatu gerbong kereta api tengah melintasi di jalur CIbatu Garut, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) Edi Sukmoro melakukan pengecekan reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dari seluruh prasarana mulai dari jalur rel, persinyalan, dan stasiun yang ditargetkan beroperasi pada Februari 2020.

"Kita mungkin akan resmikan uji coba pada pekan kedua Februari. Semua kiri kanan kita lengkapi dan berharap masyarakat Garut (kota), Wanaraja bisa naik. Bisa bablas ke Cibatu, Bandung, bahkan Jakarta," kata Edi di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Hingga saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan mengenai operasional jalur kereta tersebut. "Minggu kedua kita uji coba, 7 hingga 10 hari setelah itu kalau perizinan turun kita operasikan secara komersial," imbuhnya.

Meski demikian, PT KAI belum menentukan harga tiket kereta untuk rute ini karena masih dalam perhitungan. Namun dia memastikan harga tiketnya akan terjangkau oleh masyarakat, dan selama promosi akan digratiskan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Masih Single Track

Seniman Himpunan Sastrawan Dramawan Garut (Hisdraga) nampak menikmati perjalanan pagi menyusuri jalur reaktivasi kereta Garut Kota-Cibatu
Seniman Himpunan Sastrawan Dramawan Garut (Hisdraga) nampak menikmati perjalanan pagi menyusuri jalur reaktivasi kereta Garut Kota-Cibatu (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Edi menjelaskan, jalur kereta Cibatu-Garut masih single track, sehingga dalam sehari akan melakukan pelayanan empat perjalanan bolak-balik. Untuk mengatasinya, PT KAI akan melakukan pemanjangan rangkaian.

"Tapi untuk pertama kereta bisa delapan rangkaian. Ditambah dua untuk barang. Karena saya pikir Garut ini potensial untuk penghasil kerajinan dan hasil bumi. Ini bisa langsung ke Jakarta tapi bersambung. Kalau memang penumpang dari Garut ke Jakarta potensial atau besar, kita buat dari Garut langsung. Itu sangat mungkin. Tapi kita belum tahu berapa penumpang di Garut dan Wanaraja," sebutnya.

Reporter: Mochammad Iqbal

SUmber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya