Sri Mulyani: Dampak Virus Corona Langsung Terlihat di Kuartal I 2020

Pemerintah akan mendorong sektor lain agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga walau sedikit goyah oleh adanya perubahan pada jumlah kunjungan pariwisata.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2020, 13:50 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 13:50 WIB
Bersama KPK, 3 Menteri Diskusi Bareng Lawan Korupsi
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara dalam acara ‘KPK Mendengar’ di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/12/2019). KPK menggelar peringatan Hakordia 2019 dengan tema “Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju”. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona membuat dunia internasional melakukan langkah-langkah antisipasi agar negaranya tak terjangkit virus yang berasal dari Wuhan, China ini. Hal tersebut juga berlaku bagi Indonesia yang secara resmi melarang warga negara China masuk ke Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah saat ini memprioritaskan kesehatan seluruh warga negara Indonesia. Meski demikian, pelarangan tersebut akan berdampak pada jumlah kunjungan wisata dan ekspor-impor Indonesia.

"Dalam situasi ini kita utamakan prioritas dulu. Pasti ada pengaruh yang akan kita lihat ke seluruh dunia terhadap kinerja perekonomian China karena mereka terkena juga dari sisi ekpor dan impornya juga dri sisi domestik konsumsi mereka dan akan turun cukup panjang," ujarnya di Salemba, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Pelemahan ekonomi China akan berdampak bagi seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal tersebut pasti akan langsung tergambar dalam kondisi ekonomi kuartal-I 2020. "Tapi kuartal I rasanya akan sangat sulit dan itu pengaruhnya ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia baik jalur tourism, harga komoditas dan ekspor kita secara umum," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Maksimalkan Ekspor Pertanian

DPR dan Menteri Keuangan Bahas RUU Prioritas 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri rapat konsultasi dengan DPR di Ruang Pansus B, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/12). Rapat membahas program Omnibus Law dan RUU Prolegnas Prioritas tahun 2020 terkait keuangan dan perkembangan makro fiskal dan keuangan negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan mendorong sektor lain agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga walau sedikit goyah oleh adanya perubahan pada jumlah kunjungan pariwisata. Dari sisi perdagangan, pemerintah akan memaksimalkan ekspor pertanian, pertambangan dan perikanan.

"Ini terus kita lakukan supaya struktur ekonomi kita menjadi lebih berimbang dari sisi sektoral manufaktur link ekspor dan subtitusi impor tapi kita juga punya pariwisata yang akan terpengaruh perdagangan cukup bagus pertanian kita harus tetap bisa jaga," jelasnya.

"Pertanian, pertambangan, perikanan dalam hal ini adalah tiga hal yang biasanya sangat mempengaruhi pulau-pulau di luar Jawa dan kita harus tingkatkan kontruksi ini kita sudah banyak keluarkan policy dan sektor-setor properti dan konsumsi kita harap ada hasilnya di 2020," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya