Cegah Virus Corona, Pemerintah Larang Impor Hewan Hidup dari China

Larangan impor diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dari hewan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Feb 2020, 20:14 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2020, 20:14 WIB
Wabah Virus Corona, China Sulap Pusat Konvensi Jadi Rumah Sakit
Para pekerja mengatur tempat tidur di pusat konvensi yang diubah menjadi rumah sakit sementara virus corona, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Selasa (4/2/2020). Dari 427 korban tewas akibat virus corona, hampir seluruhnya terjadi di China. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus melakukan upaya untuk mencegah masuknya virus corona yang berasal dari Wuhan, China ke Indonesia. Salah satunya, dengan mengeluarkan larangan mengimpor hewan hidup dari China.

Larangan impor ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dari hewan. Pasalnya, penyebaran virus yang menewaskan ratusan orang di China itu diduga tak hanya melalui manusia saja melainkan juga hewan.

"Terkait Kementerian Perdagangan karena disampaikan metode transmisi penyakit melalui human to human dan wild animal, kebijakan pemerintah melarang impor live animal dari Tiongkok," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Pemerintah, kata dia, akan mengembalikkan hewan yang saat ini dalam proses pengiriman dari China ke Indonesia. Kebijakan ini hanya berlaku untuk hewan saja, sementara impor barang, produk holtikultura, hingga buah-buahan masih diperbolehkan.

"Perdagangan barang karena tidak terkait dengan penularan, maka perdagangan akan terus berlanjut dan juga termasuk holtikultura seperti bawang putih dan buah-buahan," jelas Airlangga.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, menutup sementara impor produk ikan dari China untuk mengantisipasi menyebarnya virus Corona ke Indonesia.

Keputusan moratorium impor produk China, menurutnya, wajar untuk kepentingan keamanan warga Indonesia.

"Sementara kita sedang mendata sejauh ini belum ada masalah," ujar Menteri Edhy kepada awak media saat ditemui dalam acara Rapat Kerja Pengawas (Rakerwas) di Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Selain itu, pihak kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah membentuk satuan tugas (Satgas) untuk memperkuat pengawasan terhadap izin produk-produk impor dari wilayah asal virus corona. Saat ini ada 10 pintu masuk impor produk ikan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ada Virus Corona, Warga China Bisa Tinggal Lebih Lama di Indonesia

Cara Warga China Basmi Virus Corona
Seorang warga mengoperasikan drone yang membawa cairan desinfektan yang akan disemprotkan ke sebuah desa di Pingdingshan, Provinsi Henan, China (31/1/2020). Menurut Komisi Kesehatan Nasional di China hingga 31 Januari, jumlah korban akibat wabah virus corona meningkat 213 orang. (AFP Photo/Str)

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mempersilakan tenaga kerja asing asal China di Indonesia tinggal di sini selama virus corona belum teratasi. Pemerintah juga tak melarang bila ada TKA yang ingin kembali ke negara asalnya saat ini.

"TKA (China) masih tetap kerja di sini enggak apa-apa," kata Ida di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020).

Jika visa mereka habis, nanti akan dikoordinasikan dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk dilakukan perpanjangan. Sehingga bisa ada waktu untuk perpanjangan.

"Ada perpanjangan waktu untuk re-entry lagi," kata Ida.

Saat ini jumlah TKA China yang ada di Indonesia kata Ida, berkisar di angka 40 ribuan. Mayoritas mereka bekerja di Sulawesi Tengah, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku dan Maluku Utara.

Tetap Bekerja Seperti Biasa

Mendarat di Batam, WNI dari Wuhan Langsung Disemprot Disinfektan
Petugas mengenakan alat pelindung saat mengevakuasi WNI dari Wuhan, China di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Korban meninggal dunia akibat Virus Corona di seluruh wilayah daratan China telah mencapai 304 orang. (Photo by Handout/Indonesian Embassy/AFP)

Rencananya besok, dia akan mengundang Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk berkoordinasi. Dia ingin TKA China yang ada di Indonesia tetap bekerja seperti biasa tanpa perlu ada kekhawatiran.

"Agar TKA China di sini tetap tenang bekerja," kata Ida.

Sementara itu terkait TKA China yang sedang berlibur di negara asalnya, tetap diperbolehkan kembali ke Indonesia. Namun dengan catatan, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Akan di-treatment sama dengan yang lain sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan," kata Ida mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya